Menakar Prospektif Industri Plastik dan Karet Nasional

Rabu, 02 Mei 2018 - 22:10 WIB
Menakar Prospektif Industri...
Menakar Prospektif Industri Plastik dan Karet Nasional
A A A
JAKARTA - Pengembangan industri plastik dan karet di Indonesia diyakini masih cukup prospektif. Saat ini, potensi industri plastik nasional, didukung dengan jumlah 925 perusahaan yang memiliki total produksi mencapai 4,68 juta ton per tahun untuk berbagai produk plastik. Sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang.

"Sekarang permintaan produk plastik nasional sebesar 4,6 juta ton, meningkat 5% dalam lima tahun terakhir. Kami berharap produk plastik lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing di pasar internasional," ujar Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Sementara itu, untuk komoditas karet, Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil karet alam dengan produksi sebesar 4 juta ton per tahun. Haris melanjutkan, produksi karet alam nasional masih dapat ditingkatkan mengingat potensi lahan yang ada mencapai 3,5 juta hektare. Selain itu, didukung oleh program penelitian dan pengembangan (litbang) yang dilakukan oleh pemerintah, institusi pendidikan maupun pihak swasta.

"Sebesar 80% produksi karet alam Indonesia diekspor ke manca negara dan sisanya dikonsumsi di dalam negeri untuk memproduksi barang-barang bernilai tambah tinggi. Produk ban merupakan salah satu komoditas andalan ekspor dengan 70% total produksi diperuntukkan bagi pasar ekspor dan nilai ekspor mencapai USD1,5 miliar per tahun," jelasnya.

Haris menuturkan, produk plastik dan karet berperan penting karena dibutuhkan sektor-sektor manufaktur strategis secara terintegrasi, antara lain industri pangan, permesinan, otomotif, dan elektronika. "Untuk itu, berdasarkan UU Perindustrian dan RIPIN, pemerintah dan stakeholders bersinergi dalam memacu produktivitas dan daya saing industri tersebut," imbuhnya.

Dia menambahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan investasi industri plastik dan karet di dalam negeri, mulai dari sektor hulu sampai hilir. Upaya ini guna memperkuat struktur manufaktur tersebut agar mampu mendongkrak nilai tambah dan mengurangi bahan baku impor. "Industri plastik dan karet merupakan backbone yang sangat terkait dengan industri-industri lain sehingga dapat menopang pembangunan nasional," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)