Dua Tahun Terakhir, Sektor Informasi dan Komunikasi Tumbuh 9%
A
A
A
JAKARTA - Industri e-commerce dalam dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan dengan infrastruktur informasi dan komunikasi yang terus dikembangkan pemerintah.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan sektor informasi dan komunikasi berkembang lebih dari 9% dalam dua tahun terakhir di Indonesia. Hal ini mengindikasikan pentingnya sektor ini seiring sektor e-commerce yang berkembang secara konsisten setiap tahunnya.
"Faktor pendukungnya didorong dari perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah di Indonesia," ujar Bambang dalam keterangan resminya, Senin (7/5/2018).
Hal ini menurutnya sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019. Pemerintah telah menetapkan sasaran makro pembangunan tahun 2019 antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4-5,8%, tingkat kemiskinan 8,5-9,5%, rasio gini 0,38-0,39, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,89, dan tingkat pengangguran terbuka 4,8-5,2 %.
Menurut Bambang, tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019. RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan), untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Pemerintah memiliki program prioritas seperti percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat dengan kegiatan prioritas yang akan dilakukan antara lain adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan kontekstual Papua.
"Tiga kegiatan prioritas lainnya adalah pengembangan komoditas unggulan dan pariwisata hulu-hilir, peningkatan infrastruktur dasar, TIK, dan konektivitas antarprovinsi, kabupaten/kota, distrik dan kampong, serta peningkatan tata kelola dan kelembagaan," ujar Bambang.
(fjo)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan sektor informasi dan komunikasi berkembang lebih dari 9% dalam dua tahun terakhir di Indonesia. Hal ini mengindikasikan pentingnya sektor ini seiring sektor e-commerce yang berkembang secara konsisten setiap tahunnya.
"Faktor pendukungnya didorong dari perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah di Indonesia," ujar Bambang dalam keterangan resminya, Senin (7/5/2018).
Hal ini menurutnya sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019. Pemerintah telah menetapkan sasaran makro pembangunan tahun 2019 antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4-5,8%, tingkat kemiskinan 8,5-9,5%, rasio gini 0,38-0,39, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,89, dan tingkat pengangguran terbuka 4,8-5,2 %.
Menurut Bambang, tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019. RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan), untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Pemerintah memiliki program prioritas seperti percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat dengan kegiatan prioritas yang akan dilakukan antara lain adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan kontekstual Papua.
"Tiga kegiatan prioritas lainnya adalah pengembangan komoditas unggulan dan pariwisata hulu-hilir, peningkatan infrastruktur dasar, TIK, dan konektivitas antarprovinsi, kabupaten/kota, distrik dan kampong, serta peningkatan tata kelola dan kelembagaan," ujar Bambang.
(fjo)