PT INKA Segera Uji Coba Kereta LRT Sumatera Selatan
A
A
A
JAKARTA - Produsen Kereta Api Indonesia, PT INKA (Persero) akan melakukan pengujian kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan di awal Mei 2018. LRT Palembang ini akan menjadi moda transportasi terbaru di Indonesia untuk mendukung Asian Games 2018 yang digelar di Palembang pada Agustus mendatang.
“Uji coba ini merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum nanti Kereta LRT Palembang benar-benar siap beroperasi dan Masyarakat dapat digunakan untuk mendukung mobilitas dan percepatan konektivitas masyarakat di Palembang," ujar Direktur Produksi PT Inka (Persero), Bayu Waskito saat meninjau pabrik pembuatan Kereta LRT di Madiun, Senin (7/5/2018).
Guna mendukung proses uji coba, lanjut dia, PT INKA telah mengirimkan 2 trainset ke Palembang pada awal April 2018. Pengiriman 6 trainset berikutnya akan dilakukan pada Juni 2018, sebagai kelengkapan dari total keseluruhan 8 trainset LRT Palembang tersebut. "Saat keadaan penuh, kereta mampu membawa sekitar 379 penumpang, baik penumpang yang duduk maupun penumpang yang berdiri," katanya.
Bayu mengungkapkan, kereta yang tergolong teknologi baru di Indonesia ini menggunakan material badan kereta (carbody) berupa aluminium double skin atau ekstrusi. Dengan kecepatan rata-rata kereta LRT (Design Speed) adalah 100 km/jam dengan Operational Speed 80 Km/Jam.
“Nilai tambah dari sisi material yang dipakai antara lain kereta menjadi semakin ringan sehingga memenuhi syarat dioperasikan pada jalur rel atas (elevated track ) dan carbody anti karat," jelas dia.
Dari sisi kenyamanan, selain AC (air conditioning), pada LRT ini juga dipasang kaca jendela dari jenis safety glass (tempered) dan dilaminasi anti UV 60% sehingga mampu mengurangi radiasi sinar matahari langsung.
Bila dibandingkan dengan kereta terdahulu seperti Kereta Rel Listrik (KRL), LRT ini akan menjadi kereta pertama di Indonesia dengan pengambilan sumber daya berada di bawah menggunakan third rail, tidak seperti KRL yang berada di atas melalui pantograf. “Sistem ini selalu dipasok listrik arus searah sehingga di atas kereta nanti tidak ada jalur kabel yang menambah kesan semrawut kota,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sebagai manufaktur sarana perkeretaapian satu-satunya di Asia Tengggara, tingkat kandungan dalam negeri untuk produk LRT ini sekitar 45%. Untuk pengerjaannya, PT INKA memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak kurang lebih 1.500 pekerja. Sementara nilai kontrak untuk pengadaan LRT ini tercatat sebesar Rp388 miliar.
"PT INKA siap mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dengan menghadirkan moda transportasi baru bagi para atlet khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya,” tukasnya.
“Uji coba ini merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum nanti Kereta LRT Palembang benar-benar siap beroperasi dan Masyarakat dapat digunakan untuk mendukung mobilitas dan percepatan konektivitas masyarakat di Palembang," ujar Direktur Produksi PT Inka (Persero), Bayu Waskito saat meninjau pabrik pembuatan Kereta LRT di Madiun, Senin (7/5/2018).
Guna mendukung proses uji coba, lanjut dia, PT INKA telah mengirimkan 2 trainset ke Palembang pada awal April 2018. Pengiriman 6 trainset berikutnya akan dilakukan pada Juni 2018, sebagai kelengkapan dari total keseluruhan 8 trainset LRT Palembang tersebut. "Saat keadaan penuh, kereta mampu membawa sekitar 379 penumpang, baik penumpang yang duduk maupun penumpang yang berdiri," katanya.
Bayu mengungkapkan, kereta yang tergolong teknologi baru di Indonesia ini menggunakan material badan kereta (carbody) berupa aluminium double skin atau ekstrusi. Dengan kecepatan rata-rata kereta LRT (Design Speed) adalah 100 km/jam dengan Operational Speed 80 Km/Jam.
“Nilai tambah dari sisi material yang dipakai antara lain kereta menjadi semakin ringan sehingga memenuhi syarat dioperasikan pada jalur rel atas (elevated track ) dan carbody anti karat," jelas dia.
Dari sisi kenyamanan, selain AC (air conditioning), pada LRT ini juga dipasang kaca jendela dari jenis safety glass (tempered) dan dilaminasi anti UV 60% sehingga mampu mengurangi radiasi sinar matahari langsung.
Bila dibandingkan dengan kereta terdahulu seperti Kereta Rel Listrik (KRL), LRT ini akan menjadi kereta pertama di Indonesia dengan pengambilan sumber daya berada di bawah menggunakan third rail, tidak seperti KRL yang berada di atas melalui pantograf. “Sistem ini selalu dipasok listrik arus searah sehingga di atas kereta nanti tidak ada jalur kabel yang menambah kesan semrawut kota,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sebagai manufaktur sarana perkeretaapian satu-satunya di Asia Tengggara, tingkat kandungan dalam negeri untuk produk LRT ini sekitar 45%. Untuk pengerjaannya, PT INKA memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak kurang lebih 1.500 pekerja. Sementara nilai kontrak untuk pengadaan LRT ini tercatat sebesar Rp388 miliar.
"PT INKA siap mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dengan menghadirkan moda transportasi baru bagi para atlet khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya,” tukasnya.
(akr)