Kereta LRT Jabodetabek Sudah Selesai Diproduksi INKA, Ini Tahapan Selanjutnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT INKA (Persero) telah menyelesaikan seluruh produksi Light Rail Transit atau LRT Jabodebek yang ditandai dengan pelepasan trainset ke-31 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri.
Adapun susunan 1 trainset berupa 6 kereta dengan 4 kereta berpenggerak (motor car-M dan Motor Car dilengkapi Cabin-MC) dan 2 kereta non berpenggerak (trailer car-TC).
"Satu trainset tersebut dapat mengangkut 740 penumpang saat kondisi normal dan 1.300 penumpang saat kondisi okupansi maksimum," ujar Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, Jumat (15/10/2021).
Secara keseluruhan trainset telah dilakukan Factory Acceptance Test (FAT) di workshop INKA. Pada Oktober 2021 ini ditargetkan seluruh kegiatan pengujian sarana di lintas layang Jabodebek bisa diselesaikan.
Tahap selanjutnya, dilakukan uji komunikasi On Board Control Unit (OBCU) persinyalan dengan Train Control Management System (TCMS) pada kereta yang ditargetkan selesai November 2021. Sementara, menjelang trial run akan dilakukan uji Grade of Automation (GoA) 3 yang dijadwalkan pada Maret-Juni 2022.
Trial run sendiri dijadwalkan pada Juni-Agustus 2022 hingga direncanakan siap dioperasikan pada 17 Agustus 2022. Budi menilai, hal itu menjadi tantangan INKA dan semua stakeholder terkait. "Penggunaan sistem operasi GoA3 yang pertama di Indonesia sehingga membutuhkan extra effort dalam hal integrasi sarana – prasarana," kata dia.
LRT merupakan produk anak bangsa yang menorehkan sejarah lonjakan teknologi perkeretaapian yang merupakan kancah pembuktian kemampuan engineer Indonesia dalam merancang kereta pertama yang mampu bergerak tanpa kendali masinis. LRT Jabodebek menjadi proyek strategis nasional (PSN) dengan kontrak pengadaan senilai Rp3,9 triliun.
Adapun susunan 1 trainset berupa 6 kereta dengan 4 kereta berpenggerak (motor car-M dan Motor Car dilengkapi Cabin-MC) dan 2 kereta non berpenggerak (trailer car-TC).
"Satu trainset tersebut dapat mengangkut 740 penumpang saat kondisi normal dan 1.300 penumpang saat kondisi okupansi maksimum," ujar Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, Jumat (15/10/2021).
Secara keseluruhan trainset telah dilakukan Factory Acceptance Test (FAT) di workshop INKA. Pada Oktober 2021 ini ditargetkan seluruh kegiatan pengujian sarana di lintas layang Jabodebek bisa diselesaikan.
Tahap selanjutnya, dilakukan uji komunikasi On Board Control Unit (OBCU) persinyalan dengan Train Control Management System (TCMS) pada kereta yang ditargetkan selesai November 2021. Sementara, menjelang trial run akan dilakukan uji Grade of Automation (GoA) 3 yang dijadwalkan pada Maret-Juni 2022.
Trial run sendiri dijadwalkan pada Juni-Agustus 2022 hingga direncanakan siap dioperasikan pada 17 Agustus 2022. Budi menilai, hal itu menjadi tantangan INKA dan semua stakeholder terkait. "Penggunaan sistem operasi GoA3 yang pertama di Indonesia sehingga membutuhkan extra effort dalam hal integrasi sarana – prasarana," kata dia.
LRT merupakan produk anak bangsa yang menorehkan sejarah lonjakan teknologi perkeretaapian yang merupakan kancah pembuktian kemampuan engineer Indonesia dalam merancang kereta pertama yang mampu bergerak tanpa kendali masinis. LRT Jabodebek menjadi proyek strategis nasional (PSN) dengan kontrak pengadaan senilai Rp3,9 triliun.
(akr)