Program CSR Tambang Emas Martabe Raih Lima Penghargaan
A
A
A
JAKARTA - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe berhasil meraih total lima penghargaan pada ajang CSR Indonesia Awards 2018. Kelima penghargaan tersebut mewakili lima program tanggung jawab sosial unggulan perusahaan yang secara konsisten dikelola dan ditujukan tak hanya bagi masyarakat di desa-desa lingkar tambang tapi juga Sumatera Utara.
Kelima penghargaan tersebut yakni penghargaan Bronze Kategori Cipta Karsa Mandiri untuk program Pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, penghargaan Bronze kategori Didaktika Pratama Unggul untuk program Taman Baca Anak, penghargaan Silver Kategori Cipta Guna Sehati untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta penghargaan Gold masing-masing kategori yakni Reka Karsa Sosial untuk program Operasi Katarak Gratis dan Gagas Inova Karya untuk Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Linda Siahaan menuturkan, masyarakat Tapanuli Selatan khususnya yang berada di lingkar tambang merupakan pemangku kepentingan utama bagi operasional Tambang Emas Martabe, selain pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, pemuka adat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan media massa.
"Tambang Emas Martabe telah berkomitmen bahwa masyarakat harus mendapatkan manfaat secara langsung dari operasional kami. Strategi program pengembangan masyarakat telah kami susun dengan mempertimbangkan jangka panjang. Selain itu, kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar benar-benar dapat melakukan program pengembangan masyarakat yang tepat sasaran
dan efektif," jelas Linda dalan siaran pers, Rabu (9/5/2018).
Program Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO dimulai pada 2016. Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan terhadap para pemuda setempat untuk mengolah sampah dan barang bekas menjadi pupuk kompos dan kerajinan. Hingga saat ini, COMAPRO telah menghasilkan 140 ton kompos organik. Tak hanya bermanfaat kepada kelompok tani di Batangtoru yang membutuhkan pupuk
kompos, saat ini COMAPRO juga menjadi pemasuk kompos bagi Tambang Emas Martabe untuk reklamasi tambang.
Operasi Katarak Gratis merupakan program tahunan yang dilakukan sejak 2011. Bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision dan Kodam I Bukit Barisan, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada total 6.289 orang dan manfaat tidak langsung kepada lebih dari 25.000 orang.
Program STBM telah diperkenalkan oleh Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel sejak 2015. Salah satu pilar utama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Hingga akhir 2016, belum ada satu desa pun yang ODF. Namun, usaha gencar Tambang Emas Martabe berbuah sukses pada 2017, dengan dua desa yakni Batuhula dan Telo berhasil mendeklarasikan status ODF. Pada tahun ini, ditargetkan 10 desa lainnya di Batangtoru mencapai status yang sama.
Program pemberdayaan kelompok tani penangkar padi merupakan solusi bagi pertanian padi konvensional di Batangtoru yang memiliki keterbatasan terhadap benih unggul bersertifikat. Program ini menjadi pionir kelompok tani yang mampu menghasilkan benih unggul bersertifikat di Batangtoru. Hingga akhir 2017, program ini telah memberikan manfaat kepada 70 orang petani, dengan luas areal
tanah, 15 hektare.
Taman Baca Anak yang didirikan oleh Tambang Emas Martabe saat ini telah menjadi salah satu fasilitas bagi anak-anak di desa-desa lingkar tambang untuk menambah pengetahuan dan berkesenian seperti menari. Dimulai sejak 2009, saat ini sudah terdapat 14 Taman Baca Anak di Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan total koleksi mencapai lebih dari 15.000 buku. Tak hanya itu, setiap Taman Baca Anak juga dikelola sendiri oleh pemuda setempat.
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menambahkan, sejak dimulainya proyek Tambang Emas Martabe telah melaksanakan seluruh kegiatannya sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan. Izin sosial ini tak hanya diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional, tapi juga untuk mempertahankan reputasi Tambang Emas Martabe sebagai perusahaan pertambangan berkelas dunia yang menjunjung tinggi praktik berkelanjutan.
"Kami mengakui dan menyadari bahwa keberhasilan jangka panjang Tambang Emas Martabe bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat. Karena itu kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lingkar tambang," pungkas Katarina.
Kelima penghargaan tersebut yakni penghargaan Bronze Kategori Cipta Karsa Mandiri untuk program Pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, penghargaan Bronze kategori Didaktika Pratama Unggul untuk program Taman Baca Anak, penghargaan Silver Kategori Cipta Guna Sehati untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta penghargaan Gold masing-masing kategori yakni Reka Karsa Sosial untuk program Operasi Katarak Gratis dan Gagas Inova Karya untuk Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Linda Siahaan menuturkan, masyarakat Tapanuli Selatan khususnya yang berada di lingkar tambang merupakan pemangku kepentingan utama bagi operasional Tambang Emas Martabe, selain pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, pemuka adat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan media massa.
"Tambang Emas Martabe telah berkomitmen bahwa masyarakat harus mendapatkan manfaat secara langsung dari operasional kami. Strategi program pengembangan masyarakat telah kami susun dengan mempertimbangkan jangka panjang. Selain itu, kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar benar-benar dapat melakukan program pengembangan masyarakat yang tepat sasaran
dan efektif," jelas Linda dalan siaran pers, Rabu (9/5/2018).
Program Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO dimulai pada 2016. Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan terhadap para pemuda setempat untuk mengolah sampah dan barang bekas menjadi pupuk kompos dan kerajinan. Hingga saat ini, COMAPRO telah menghasilkan 140 ton kompos organik. Tak hanya bermanfaat kepada kelompok tani di Batangtoru yang membutuhkan pupuk
kompos, saat ini COMAPRO juga menjadi pemasuk kompos bagi Tambang Emas Martabe untuk reklamasi tambang.
Operasi Katarak Gratis merupakan program tahunan yang dilakukan sejak 2011. Bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision dan Kodam I Bukit Barisan, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada total 6.289 orang dan manfaat tidak langsung kepada lebih dari 25.000 orang.
Program STBM telah diperkenalkan oleh Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel sejak 2015. Salah satu pilar utama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Hingga akhir 2016, belum ada satu desa pun yang ODF. Namun, usaha gencar Tambang Emas Martabe berbuah sukses pada 2017, dengan dua desa yakni Batuhula dan Telo berhasil mendeklarasikan status ODF. Pada tahun ini, ditargetkan 10 desa lainnya di Batangtoru mencapai status yang sama.
Program pemberdayaan kelompok tani penangkar padi merupakan solusi bagi pertanian padi konvensional di Batangtoru yang memiliki keterbatasan terhadap benih unggul bersertifikat. Program ini menjadi pionir kelompok tani yang mampu menghasilkan benih unggul bersertifikat di Batangtoru. Hingga akhir 2017, program ini telah memberikan manfaat kepada 70 orang petani, dengan luas areal
tanah, 15 hektare.
Taman Baca Anak yang didirikan oleh Tambang Emas Martabe saat ini telah menjadi salah satu fasilitas bagi anak-anak di desa-desa lingkar tambang untuk menambah pengetahuan dan berkesenian seperti menari. Dimulai sejak 2009, saat ini sudah terdapat 14 Taman Baca Anak di Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan total koleksi mencapai lebih dari 15.000 buku. Tak hanya itu, setiap Taman Baca Anak juga dikelola sendiri oleh pemuda setempat.
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menambahkan, sejak dimulainya proyek Tambang Emas Martabe telah melaksanakan seluruh kegiatannya sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan. Izin sosial ini tak hanya diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional, tapi juga untuk mempertahankan reputasi Tambang Emas Martabe sebagai perusahaan pertambangan berkelas dunia yang menjunjung tinggi praktik berkelanjutan.
"Kami mengakui dan menyadari bahwa keberhasilan jangka panjang Tambang Emas Martabe bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat. Karena itu kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lingkar tambang," pungkas Katarina.
(fjo)