Shell Tawarkan Solusi Kemitraan Bisnis dengan Pelaku Industri
A
A
A
JAKARTA - Shell Lubricants Indonesia berkomitmen mendukung kemajuan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komitmen itu ditunjukkan Shell yang berkolaborasi dengan pelaku industri di Tanah Air. Shell menggandeng Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), dan PT United Tractors menggelar “Shell ACT (Agriculture, Construction, and Transportation) Seminar 2018” dengan tema “Bersama Pasti Bisa.”
''Shell ingin berperan dalam mendukung kemajuan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami mengangkat tema seminar ‘Bersama Pasti Bisa’ karena kami yakin bahwa dengan bekerjasama dan bermitra dengan para pelaku industri lainnya maka kita dapat melalui tantangan apapun dengan baik,''kata Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia dalam keterangan resminya.
Dian menjelaskan, Shell memberikan contoh konkret pencapaian dari hasil kolaborasinya dengan kalangan industri. Shell yang merangkul perusahaan perkebunan (agriculture) PT Buana Karya Bhakti menghasilkan penghematan untuk biaya perawatan peralatannya sebesar Rp514 juta per tahun. Karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang berkat penggunaan Shell Rimula R4X.
Selain itu, kolaborasi Shell dan PO Eka Mira, sebuah perusahaan armada, mampu melakukan penghematan biaya hingga Rp576 juta setahun untuk perawatan mesin aramadanya dengan mengaplikasikan Shell Spirax S2A. ''Melalui kolaborasi efektif antara Shell dengan industri diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan mendorong pertumbuhan industri. Telah menjadi komitmen Shell dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan layanan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami di seluruh dunia termasuk di Indonesia” jelas Dian.
Mario Viarengo, VP Marketing Lubricants PT Shell Indonesia mengatakan bahwa Shell memiliki rangkaian produk yang didisain untuk memberi nilai tambah pada kinerja operasional para pelaku industri dari berbagai sektor. ''Rangkaian produk pelumas Shell diciptakan dengan menggunakan teknologi terdepan yang dapat melindungi serta merawat komponen mesin dengan maksimal. Shell ingin membantu para pelaku industri dalam mengurangi biaya total proses produksi maupun kepemilikan peralatannya dengan memaksimalkan manfaat penggunaan pelumas sintetis performa terbaik dari Shell,”kata Mario.
Dia menjelaskan, rangkaian produk Shell Lubricants menawarkan solusi untuk membantu pelaku industri dalam meningkatkan efisiensi energi atau bahan bakar, memperpanjang usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi dan mengurangi masa henti. Untuk mendukung sektor Agrikultur, Konstruksi dan Transportasi, Shell memiliki Shell Rimula untuk Diesel Engine Oil (pelumas mesin diesel), Spirax untuk Gear Oil dan Transmisi oil (pelumas mesin gigi & transmisi), dan Gadus untuk Grease (Gemuk).
Untuk memastikan para pelanggan mendapatkan rangkaian produk dan layanan yang terbaik, Shell juga menjalin kerja sama dengan distributor resmi di seluruh Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan B2B dengan cepat dan aman.
Selain menyediakan beragam produk pelumas, Shell juga memberikan layanan pendukung bagi para pelaku industri yakni Shell LubeMatch, (layanan online gratis bagi konsumen yang ingin menanyakan pelumas yang sesuai dengan kendaraan atau peralatan yang digunakan), Shell LubeAdvisor (layanan staf teknis terlatih untuk membantu pelaku industri menggunakan pelumas yang tepat dan pada waktu yang tepat) dan Shell LubeAnalyst (sistem peringatan dini untuk membantu konsumen memeriksa “kesehatan” kondisi mesin/komponen peralatan dan pelumas mereka).
Shell juga memberikan consumer value proposition sebagai nilai tambah pada konsumen. Di antaranya adalah pemeriksaan mata bagi pengemudi armada konsumen di sektor transportasi, dan juga defensive driving training untuk konsumen loyal Shell Indonesia.
Seminar yang bertujuan untuk meningkatkan peran industri dalam menghadapi persaingan global melalui strategi efisiensi untuk meningkatkan profit perusahaan ini diisi oleh beberapa pembicara yang ahli di bidangnya, antara lain Farina Situmorang, Managing Partner Catalyst Strategy yang menyampaikan materi mengenai “Membangun Bisnis yang Lebih Praktis dan Efisiensi di Era Digital”. Menurut Farina, dalam membangun bisnisnya kalangan industri dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi digital agar dapat menghadapi persaingan bisnis global yang semakin ketat.
''Shell ingin berperan dalam mendukung kemajuan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami mengangkat tema seminar ‘Bersama Pasti Bisa’ karena kami yakin bahwa dengan bekerjasama dan bermitra dengan para pelaku industri lainnya maka kita dapat melalui tantangan apapun dengan baik,''kata Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia dalam keterangan resminya.
Dian menjelaskan, Shell memberikan contoh konkret pencapaian dari hasil kolaborasinya dengan kalangan industri. Shell yang merangkul perusahaan perkebunan (agriculture) PT Buana Karya Bhakti menghasilkan penghematan untuk biaya perawatan peralatannya sebesar Rp514 juta per tahun. Karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang berkat penggunaan Shell Rimula R4X.
Selain itu, kolaborasi Shell dan PO Eka Mira, sebuah perusahaan armada, mampu melakukan penghematan biaya hingga Rp576 juta setahun untuk perawatan mesin aramadanya dengan mengaplikasikan Shell Spirax S2A. ''Melalui kolaborasi efektif antara Shell dengan industri diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan mendorong pertumbuhan industri. Telah menjadi komitmen Shell dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan layanan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami di seluruh dunia termasuk di Indonesia” jelas Dian.
Mario Viarengo, VP Marketing Lubricants PT Shell Indonesia mengatakan bahwa Shell memiliki rangkaian produk yang didisain untuk memberi nilai tambah pada kinerja operasional para pelaku industri dari berbagai sektor. ''Rangkaian produk pelumas Shell diciptakan dengan menggunakan teknologi terdepan yang dapat melindungi serta merawat komponen mesin dengan maksimal. Shell ingin membantu para pelaku industri dalam mengurangi biaya total proses produksi maupun kepemilikan peralatannya dengan memaksimalkan manfaat penggunaan pelumas sintetis performa terbaik dari Shell,”kata Mario.
Dia menjelaskan, rangkaian produk Shell Lubricants menawarkan solusi untuk membantu pelaku industri dalam meningkatkan efisiensi energi atau bahan bakar, memperpanjang usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi dan mengurangi masa henti. Untuk mendukung sektor Agrikultur, Konstruksi dan Transportasi, Shell memiliki Shell Rimula untuk Diesel Engine Oil (pelumas mesin diesel), Spirax untuk Gear Oil dan Transmisi oil (pelumas mesin gigi & transmisi), dan Gadus untuk Grease (Gemuk).
Untuk memastikan para pelanggan mendapatkan rangkaian produk dan layanan yang terbaik, Shell juga menjalin kerja sama dengan distributor resmi di seluruh Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan B2B dengan cepat dan aman.
Selain menyediakan beragam produk pelumas, Shell juga memberikan layanan pendukung bagi para pelaku industri yakni Shell LubeMatch, (layanan online gratis bagi konsumen yang ingin menanyakan pelumas yang sesuai dengan kendaraan atau peralatan yang digunakan), Shell LubeAdvisor (layanan staf teknis terlatih untuk membantu pelaku industri menggunakan pelumas yang tepat dan pada waktu yang tepat) dan Shell LubeAnalyst (sistem peringatan dini untuk membantu konsumen memeriksa “kesehatan” kondisi mesin/komponen peralatan dan pelumas mereka).
Shell juga memberikan consumer value proposition sebagai nilai tambah pada konsumen. Di antaranya adalah pemeriksaan mata bagi pengemudi armada konsumen di sektor transportasi, dan juga defensive driving training untuk konsumen loyal Shell Indonesia.
Seminar yang bertujuan untuk meningkatkan peran industri dalam menghadapi persaingan global melalui strategi efisiensi untuk meningkatkan profit perusahaan ini diisi oleh beberapa pembicara yang ahli di bidangnya, antara lain Farina Situmorang, Managing Partner Catalyst Strategy yang menyampaikan materi mengenai “Membangun Bisnis yang Lebih Praktis dan Efisiensi di Era Digital”. Menurut Farina, dalam membangun bisnisnya kalangan industri dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi digital agar dapat menghadapi persaingan bisnis global yang semakin ketat.
(aww)