Pertamina Siap Kelola Dua Blok Migas Terminasi 2019

Sabtu, 12 Mei 2018 - 09:01 WIB
Pertamina Siap Kelola Dua Blok Migas Terminasi 2019
Pertamina Siap Kelola Dua Blok Migas Terminasi 2019
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapan mengelola blok migas (wilayah kerja/WK) yang habis masa kontraknya/terminasi pada 2019 yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pada tahun 2019, tercatat akan ada empat blok migas terminasi yakni Pendopo dan Raja, Bula, Seram non-Bula dan Jambi Merang. Pertamina mendapatkan penugasan untuk mengelola dua blok migas, yakni Pendopo dan Raja, serta Jambi Merang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan, Pertamina sebagai BUMN siap menjalankan keputusan pemerintah terkait penetapan pengelolaan dua wilayah kerja migas tersebut dan siap melakukan kerjasama dengan operator lain termasuk melibatkan pemerintah daerah.

"Ini merupakan keputusan pemerintah dan kami menerima amanat tersebut, bagaimanapun juga penyerahan WK terminasi kepada Pertamina sudah melewati pertimbangan yang matang dari pemerintah, dan tentunya untuk kepentingan negara," jelas Adiatma melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/5/2018).

Wilayah Kerja Pendopo dan Raja yang akan berakhir kontraknya pada 5 Juli 2019, saat ini dikelola oleh Joint Operation Body (JOB) PT Pertamina (Persero) dengan Golden Spike Energy Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 50% di luar Participating Interest (PI) daerah. Kemudian, Jambi Merang yang kontraknya akan habis pada 9 Februari 2019, dikelola oleh Talisman dan PI dimiliki oleh Pertamina dan Pacific Oil and Gas.

Lebih lanjut Adiatma menyatakan, sebelumnya Pertamina telah menerima penugasan dari pemerintah untuk mengelola 100% participating interest dari delapan blok migas terminasi pada 20 April lalu. Kedelapan blok migas tersebut adalah North Sumatera Offshore (NSO), Ogan Komering, Southeast Sumatera, Tuban, East Kalimantan, Attaka, Tengah dan Sanga-sanga.

"Diperkirakan delapan lapangan tersebut masih berproduksi sekitar 100.000 bph, terdiri dari 50.000 bph minyak dan 515 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) gas," ujar Adiatma.

Ke-8 blok akan dikelola menggunakan mekanisme gross split, di mana investasi selama tiga tahun sebesar USD556,450 juta dan Pertamina telah membayar signature bonus sebesar USD33,5 juta. Saat ini proses transisi tengah berjalan, dan untuk Blok Tengah akan menjadi bagian dari Blok Mahakam.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6534 seconds (0.1#10.140)