Asuransi Jasa Tania Catat Kenaikan Premi 5%
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Jasa Tania Tbk (AJST) mencatat perolehan premi bruto tahun 2017 mencapai Rp272,38 miliar atau naik 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp259,04 miliar.
"Tahun 2017, realisasi premi bruto kami mengalami kenaikan sebesar 5%," ujar Direktur Utama Asuransi Jasa Tania Basran Damanik di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Basran menjelaskan, adapun komisi dibayar untuk tahun 2017 tercatat Rp49,39 miliar atau 74% dari target Rp66,31 miliar. Dan dibanding periode yang sama tahun 2016, angka ini naik 6% dari Rp46,73 miliar.
Sementara, perusahaan membukukan realisasi premi reasuransi setelah komisi reasuransi diterima tahun 2017 sebesar Rp76,83 miliar atau naik 28% dari periode sebelumnya, Rp59,92 miliar.
Dengan ini, Asuransi Jasa Tania mencatatkan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp22,67 miliar. Raihan ini mencapai 85% dari target Rp26,52 miliar.
"Jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,70 miliar mengalami penurunan sebanyak 4%," kata Basran.
Basran menambahkan, rasio ekuitas tahun 2017 yang mencapai Rp211,44 miliar atau 85% dari target sebesar Rp250,02 miliar masih dalam tren kenaikan.
"Apabila dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp180,53 miliar, ini mengalami kenaikan sebesar 15%," pungkasnya.
"Tahun 2017, realisasi premi bruto kami mengalami kenaikan sebesar 5%," ujar Direktur Utama Asuransi Jasa Tania Basran Damanik di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Basran menjelaskan, adapun komisi dibayar untuk tahun 2017 tercatat Rp49,39 miliar atau 74% dari target Rp66,31 miliar. Dan dibanding periode yang sama tahun 2016, angka ini naik 6% dari Rp46,73 miliar.
Sementara, perusahaan membukukan realisasi premi reasuransi setelah komisi reasuransi diterima tahun 2017 sebesar Rp76,83 miliar atau naik 28% dari periode sebelumnya, Rp59,92 miliar.
Dengan ini, Asuransi Jasa Tania mencatatkan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp22,67 miliar. Raihan ini mencapai 85% dari target Rp26,52 miliar.
"Jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,70 miliar mengalami penurunan sebanyak 4%," kata Basran.
Basran menambahkan, rasio ekuitas tahun 2017 yang mencapai Rp211,44 miliar atau 85% dari target sebesar Rp250,02 miliar masih dalam tren kenaikan.
"Apabila dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp180,53 miliar, ini mengalami kenaikan sebesar 15%," pungkasnya.
(ven)