Rupiah Diprediksi Bisa Menguat
A
A
A
JAKARTA - Memasuki pekan ketiga Mei 2018, rupiah masih bergejolak. Pasca menguat, laju rupiah kembali melemah. Pelemahan ini diharap dapat tertahan dengan optimisme pemerintah terkait kondisi ekonomi nasional yang tidak terganggu adanya teror bom beruntun.
"Di sisi lain, laju rupiah diharapkan dapat memanfaatkan penguatan sejumlah mata uang hard currency terhadap dolar Amerika Serikat (USD) untuk ikut bergerak positif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.971 per USD dan resisten Rp13.954 per USD.
Sementara, adanya rilis data-data ekonomi AS yang relatif di bawah estimasi, memberikan dampak pada penurunan laju USD. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh EUR untuk bergerak positif.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan masuk pada sejumlah mata uang hard currency selain USD, sehingga EUR dan sejumlah mata uang lainnya pun terdorong naik dibandingkan USD," pungkasnya.
"Di sisi lain, laju rupiah diharapkan dapat memanfaatkan penguatan sejumlah mata uang hard currency terhadap dolar Amerika Serikat (USD) untuk ikut bergerak positif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.971 per USD dan resisten Rp13.954 per USD.
Sementara, adanya rilis data-data ekonomi AS yang relatif di bawah estimasi, memberikan dampak pada penurunan laju USD. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh EUR untuk bergerak positif.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan masuk pada sejumlah mata uang hard currency selain USD, sehingga EUR dan sejumlah mata uang lainnya pun terdorong naik dibandingkan USD," pungkasnya.
(ven)