Jokowi Lepas Ekspor Indonesia dengan Kapal Besar di Tanjung Priok

Selasa, 15 Mei 2018 - 23:07 WIB
Jokowi Lepas Ekspor...
Jokowi Lepas Ekspor Indonesia dengan Kapal Besar di Tanjung Priok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk-produk Indonesia dengan kapal kontainer ukuran besar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018).

Ekspor yang dilakukan hari ini menggunakan Kapal MV. CMA CGM Tage berkapasitas 10 ribu TEUs dan berbobot 95.263 GT (Gross Tonnage). Kapal ini memiliki layanan Java-America Express (JAX) yang rutin melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles dan Oakland) Amerika Serikat (direct call).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, ekspor menggunakan kapal berkapasitas besar dengan rute direct call ini sangat efisien dan akan menurunkan biaya logistik.

"Tadi sudah disampaikan oleh Dirut Pelindo bahwa setiap kontainer menghemat biaya sekitar USD300. Dan ini akan memberikan daya saing produk-produk kita terhadap produk-produk dari negara lain," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, komoditas yang dikirim pada ekspor kali ini terdiri dari 50% sepatu, 15% garmen, 10% produk karet, ban dan turunannya, alat-alat elektronik 10%, dan produk lainnya 15%.

"Bukan bahan mentah, tetapi sudah bahan-bahan produksi, produk-produk industri yang kita harapkan ini akan meningkatkan ekspor kita," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyatakan, ekspor ke Amerika Serikat hari ini adalah penanda Indonesia memiliki peran strategis dalam geoekonomi di Indo Pasifik. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, lanjut Jokowi, Indonesia sedang terus bergerak untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan, dan industri dunia.

"Dan di saat yang bersamaan, peningkatan ekspor seperti sekarang akan terus kita tingkatkan sehingga akan menguatkan pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi.

Ekspor produk industri ke AS ini disambut baik kalangan DPR. Wakil Ketua Komisi VI DPR, Dito Ganinduto yang turut hadir dalam acara pelepasan ekspor ini melihat peluang besar bagi para eksportir untuk memperkenalkan dan menjual produk dalam negeri ke berbagai negara di dunia.

Hal itu dilihat dari surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat dalam dua tahun terakhir. Dito menyebutkan, nilai surplus pada 2016 mencapai USD 8,47 miliar. Sedangkan pada 2017 mencapai USD 9,44 miliar.

"Khusus untuk ekspor, total ekspor non migas sebesar USD 15,68 miliar pada 2016. Sedangkan untuk 2017 meningkat menjadi USD 17,14 miliar," kata Dito.

Dito juga menyoroti rute direct call yang dilayani oleh Kapal MV. CMA CGM. Menurutnya, kapal ini menawarkan ocean freight yang lebih kompetitif dan waktu pengiriman yang cepat, yakni 24 hari untuk rute Jakarta-Los Angeles.

Waktu pengiriman tersebut lebih cepat ketimbang kompetitor yang mencapai lebih dari 30 hari. "Hal ini akan membuat daya saing produk ekspor Indonesia di Amerika Serikat," ucap politikus Partai Golkar itu.

Dengan bersandarnya kapal MV. CMA CGM TAGE di Pelabuhan Tanjung Priok ini membuktikan, infrastruktur pelabuhan Tanjung Priok telah siap dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan kapal besar untuk berlabuh. Sehingga harapan pemerintah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Transshipment Port telah terwujud.

Di samping itu, hal ini juga berperan penting untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia, dimana sebelumnya, cargo-cargo ekspor Indonesia harus dikirimkan terlebih dahulu melalui pelabuhan di negara lain.

"Dengan adanya layanan direct call ini, para eksportir dapat menghemat biaya dan waktu pengiriman barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Amerika Serikat," kata Dito.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)