Rio Tinto Buka Harga USD3,5 M untuk 40% PI di Freeport
A
A
A
JAKARTA - Rio Tinto akhirnya mengumumkan penawaran harga atas 40% hak partisipasi (participating interest/PI) yang dimilikinya di PT Freeport Indonesia. Dalam laman resminya, riotinto.com, Rio Tinto mengumumkan bahwa harga yang ditawarkan untuk pembelian 40% hak partisipasi tersebut adalah sebesar USD3,5 miliar (sekitar Rp49 triliun, pada kurs Rp14.000/dolar AS).
Rencananya, pemerintah Indonesia melalui holding BUMN tambang yaitu PT Inalum (Persero) akan membeli hak partisipasi tersebut, sebagai jalan menguasai 51% saham yang harus didivestasikan Freeport.
"Rio Tinto mencatat laporan tentang potensi pembelian oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) atas hak partisipasi Rio Tinto di tambang Grasberg Indonesia adalah sebesar USD3,5 miliar," ungkap perusahaan seperti dikutip SINDOnews di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Rio Tinto juga mengonfitmasi bahwa diskusi antara pihaknya, Inalum dan Freeport masih terus berlangsung. Diskusi ini juga termasuk mengenai harga yang ditawarkan. "Belum ada kesepakatan yang tercapai dan belum ada kepastian bahwa perjanjian yang mengikat akan ditandatangani," demikian disebutkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan membeli hak partisipasi milik Rio Tinto di PT Freeport Indonesia, guna mendapatkan 51% saham yang harus didivestasikan PT Freeport Indonesia (PT FI).
Cara ini ditempuh karena hingga saat ini pemerintah masih belum mencapai kesepakatan dengan Freeport terkait kewajiban divestasi yang harus dilakukan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Rencananya, pemerintah Indonesia melalui holding BUMN tambang yaitu PT Inalum (Persero) akan membeli hak partisipasi tersebut, sebagai jalan menguasai 51% saham yang harus didivestasikan Freeport.
"Rio Tinto mencatat laporan tentang potensi pembelian oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) atas hak partisipasi Rio Tinto di tambang Grasberg Indonesia adalah sebesar USD3,5 miliar," ungkap perusahaan seperti dikutip SINDOnews di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Rio Tinto juga mengonfitmasi bahwa diskusi antara pihaknya, Inalum dan Freeport masih terus berlangsung. Diskusi ini juga termasuk mengenai harga yang ditawarkan. "Belum ada kesepakatan yang tercapai dan belum ada kepastian bahwa perjanjian yang mengikat akan ditandatangani," demikian disebutkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan membeli hak partisipasi milik Rio Tinto di PT Freeport Indonesia, guna mendapatkan 51% saham yang harus didivestasikan PT Freeport Indonesia (PT FI).
Cara ini ditempuh karena hingga saat ini pemerintah masih belum mencapai kesepakatan dengan Freeport terkait kewajiban divestasi yang harus dilakukan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
(fjo)