Rupiah Melemah, Garuda Ajukan Kenaikan Tarif Batas Atas

Senin, 28 Mei 2018 - 22:20 WIB
Rupiah Melemah, Garuda Ajukan Kenaikan Tarif Batas Atas
Rupiah Melemah, Garuda Ajukan Kenaikan Tarif Batas Atas
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) berencana mengajukan kenaikan tarif batas atas penerbangan pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal itu berkaitan dengan pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga bahan bakar (avtur).

"Jadi mata uang dalam pelaporan keuangan Garuda adalah dolar. Jadi ketika rupiah terdepresiasi sebetulnya kita membukukan keuntungan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury di Jakarta, Senin (28/5/2018).

Hanya saja, tegas Pahala, Garuda Indonesia tetap berhati-hati saat rupiah melemah. Pasalnya, cash flow pendapatan garuda, kontribusi dolar hanya sebesar 30%. Sementara pengeluaran perusahaan juga masih menggunakan dolar seperti untuk perawatan, bahan bakar dan sewa pesawat. "Jadi pendapatan kita diimbangi oleh kenaikan biaya yang juga besar," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Pahala, Garuda Indonesia perlu mengusulkan kenaikan tarif, di mana penyesuaiannya terakhir dilakukan pada 2016.

"Ini kita berharap ada dilakukan penyesuaian. Apalagi dua tahun lalu fuel tidak naik, tahun lalu kenaikan 29%, tahun ini sudah 12%, jadi kenaikan fuel sudah 40%. Jadi ya kita lihat, kembali saja ke tarif batas sebelumnya dari 30% disesuaikan ke 40%," tuturnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7443 seconds (0.1#10.140)