Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Tingkat Bunga Kredit?

Rabu, 30 Mei 2018 - 16:23 WIB
Suku Bunga Acuan Naik,...
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Tingkat Bunga Kredit?
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bulan ini telah menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7days Reverse Repo Rate sebanyak dua kali menjadi 4,75%. Lalu, bagaimana dengan tingkat suku bunga kredit dan deposito perbankan?

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini, kenaikan tingkat suku bunga acuan BI 7days Reverse Repo Rate tidak serta merta membuat perbankan turut menaikkan tingkat suku bunga kredit dan depositonya secara cepat.

Pasalnya, jelas dia, saat ini likuiditas rupiah dan valuta asing (valas) dalam kondisi yang cukup, serta swap lelang pun kini dilakukan tiga kali dalam satu pekan.

"Kami ingin pastikan ke perbankan khususnya, bahwa likuiditas rupiah dan valas itu cukup, tidak perlu ada sesuatu kekhawatiran dan muncul informasi bahwa likuiditas ketat. Kalau likuiditas cukup, tidak ada alasan perbankan untuk berlomba-lomba menaikkan suku bunganya. Oleh karena itu mestinya, suku bunga kredit tidak ada kenaikan," katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Apalagi, sambung mantan Deputi Gubernur BI ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga berkomitmen untuk memperkuat efisiensi di sektor perbankan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan OJK untuk memastikan kenaikan tingkat suku bunga acuan BI ini tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit dan deposito.

"Kami akan koordinasi dengan OJK bahwa memastikan kenaikan suku bunga ini tidak perlu serta merta diikuti kenaikan suku unga deposito atau suku bunga kredit. Dan ini tentu akan mendukung intermediasi perbankan," imbuh dia.

Sementara itu Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto tak menampik akan dampak kenaikan suku bunga BI terhadap suku bunga kredit. Namun, jika dilihat data historisnya setiap bank sentral menurunkan suku bunga, maka suku bunga kredit juga akan turun namun tidak dalam jumlah yang sama seperti penurunan suku bunga BI.

"Begitu juga saat kita menaikkan, tidak serta merta akan diikuti dalam jumlah yang sama, bahkan jauh lebih kecil," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)