Transcoal Pacific Tawarkan Harga IPO Rp110-150 per Saham
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan pelayaran, PT Transcoal Pacific berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan harga di kisaran Rp110-150 per saham.
Direktur Keuangan Transcoal Pacific Amril mengatakan, perseroan berencana menggalang dana melalui IPO sebanyak banyaknya 1,5 miliar saham atau 27,27% dari jumlah modal di setor setelah IPO.
"Dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk kegiatan operasional," kata Amril dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/5/2018).
Rencananya, perusahaan yang berfokus pada transportasi laut dan logistik batu bara ini menggunakan laporan keuangan per Desember 2017 sebagai dasar valuasi IPO tersebut.
Adapun masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 25-31 Mei 2018, dan diperkirakan dapat pernyataan efektif pada tanggal 21 Juni 2018. Perkiraan masa penawaran umum dilangsungkan pada tanggal 25-26 Juni 2018, dan tanggal penjatahan pada 28 Juni 2018.
Kemudian, pengembalian uang pemesanan (refund) dan distribusi saham secara elektronik diperkirakan tanggal 29 Juni 2018. Diharapkan, saham Transcoal Pacific dapat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli 2018
Untuk diketahui pendapatan usaha di sepanjang tahun lalu, mencapai Rp650,38 miliar atau naik 15% dari tahun 2016 yang sebesar Rp565,13 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp337,49 miliar.
"Hingga Desember 2017, aset Transcoal mencapai Rp844,9 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp112,82 miliar atau naik 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp732,17 miliar," tambahnya.
Setelah IPO, perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen atas laba bersih kepada pemegang saham. Besaran dividen itu yakni sebesar 20% dari laba jika laba bersih mencapai Rp100 miliar dan sebesar 25% bila laba bersih di atas Rp100 miliar.
"Pembagian dividen akan dilakukan mulai dari tahun 2019 berdasarkan laba bersih setelah pajak tahun buku 2018, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS," tutupnya.
Direktur Keuangan Transcoal Pacific Amril mengatakan, perseroan berencana menggalang dana melalui IPO sebanyak banyaknya 1,5 miliar saham atau 27,27% dari jumlah modal di setor setelah IPO.
"Dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk kegiatan operasional," kata Amril dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/5/2018).
Rencananya, perusahaan yang berfokus pada transportasi laut dan logistik batu bara ini menggunakan laporan keuangan per Desember 2017 sebagai dasar valuasi IPO tersebut.
Adapun masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 25-31 Mei 2018, dan diperkirakan dapat pernyataan efektif pada tanggal 21 Juni 2018. Perkiraan masa penawaran umum dilangsungkan pada tanggal 25-26 Juni 2018, dan tanggal penjatahan pada 28 Juni 2018.
Kemudian, pengembalian uang pemesanan (refund) dan distribusi saham secara elektronik diperkirakan tanggal 29 Juni 2018. Diharapkan, saham Transcoal Pacific dapat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli 2018
Untuk diketahui pendapatan usaha di sepanjang tahun lalu, mencapai Rp650,38 miliar atau naik 15% dari tahun 2016 yang sebesar Rp565,13 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp337,49 miliar.
"Hingga Desember 2017, aset Transcoal mencapai Rp844,9 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp112,82 miliar atau naik 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp732,17 miliar," tambahnya.
Setelah IPO, perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen atas laba bersih kepada pemegang saham. Besaran dividen itu yakni sebesar 20% dari laba jika laba bersih mencapai Rp100 miliar dan sebesar 25% bila laba bersih di atas Rp100 miliar.
"Pembagian dividen akan dilakukan mulai dari tahun 2019 berdasarkan laba bersih setelah pajak tahun buku 2018, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS," tutupnya.
(fjo)