Pengguna Jalan Tol Diprediksi Membeludak
A
A
A
JAKARTA - Jasa Marga memprediksi sekitar 1.442.746 kendaraan yang keluar dari Jakarta akan melintasi tol Jakarta-Cikampek (Japek), tol Jagorawi, dan tol Jakarta-Tangerang.
Jumlah itu meningkat dari tahun lalu. Menurut Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Mohammad Sofyan, kendaraan yang keluar tahun ini memang akan membeludak melewati tahun sebelumnya yang tercatat hanya 1.392.441.
“Dari prediksi itu, sebanyak 772.000 kendaraan atau 53% akan pakai tol Japek ke Jawa, sementara 17%-nya atau sekitar 250.000 pengguna akan melewati tol Jagorawi. Pemudik yang menggunakan jalur Jakarta- Tangerang mencapai 28,7% atau 29% atau sekitar 415.000 kendaraan. Inilah kira-kira gambaran kendaraan yang keluar dari Jakarta pada H-8 sampai H-1,” kata Sofyan di Kantor Jasa Marga, Jakarta Timur, kemarin.
Dia menambahkan, jumlah kendaraan yang melintas tol Jagorawi pada puncak arus mudik yang jatuh pada 8 hingga 9 Juni diprediksi meningkat hingga 10%.
Adapun asumsi terjadinya peningkatan sebesar 60% yang keluar dari tol Jatek diperkirakan mengarah ke utara atau Bandung dan 40% ke arah selatan atau melewati jalur Cipali. “Yang menarik, keluar dari Jakarta-Cikampek itu kan nanti pecah. Ada yang ke Cipali, ada yang ke Bandung. Itu komposisinya 60% akan lewat utara dan 40% akan ke selatan,” tambah Sofyan.
Sementara itu untuk arus balik, badan penyelenggara jasa tol itu memprediksi sekitar 1.520.268 kendaraan akan masuk ke Jakarta. Jumlah itu juga meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 1.478.193. Yang akan masuk dari tol Japek saat arus balik diprediksi mencapai 841.000, tol Jagorawi sebanyak 258.000, dan tol Jakarta-Tangerang 420.000 kendaraan.
“Puncak arus mudik akan terjadi pada Sabtu atau H- 6, yakni tanggal 9 Juni. Adapun puncak arus balik akan menjadi dua, H+4 dan 8. Jadi ini menurut proyeksi analisis yang kita lakukan berdasar data-data kebiasaan para pemudik tahuntahun sebelumnya dan evaluasi lalu lintas memakai data-data terakhir,” sebutnya.
Tol Cipali Tambah Gardu
Sementara itu PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola tol Cipali memprediksi peningkatan volume kendaraan pada arus mudik Lebaran 2018 terjadi pada H-7. Karena itu LMS mulai melakukan segenap persiapan sejak 8 Juni mendatang.
“Peningkatan volume kendaraan diprediksi dimulai sejak H-7 nanti,” kata General Manager PT LMS Tol Cipali, Suyitno, kemarin.
Dia menambahkan, menghadapi arus mudik Lebaran 2018, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan seperti menambah 12 gardu di gerbang tol Palimanan Utama menjadi 26 gardu yang dioperasikan serta menambah tenaga petugas sebanyak 78 orang untuk membantu pelayanan transaksi oleh pengguna dan 18 orang untuk membantu mengatur arus lalu lintas.
“Penambahan sebanyak 14 toilet di rest area tipe B, penyediaan 6 unit videotron untuk memberikan info lalu lintas, mobil patroli, ambulans, rescue, derek,” terangnya.
LMS juga menyiapkan parking bay secara situasional yang dilengkapi fasilitas toilet portable di beberapa lokasi, yakni di Km 153 A/155 B dan Km 78 AB. Untuk rest area ditambahkan beberapa toilet portable yang dikhususkan secara proporsional untuk wanita, kios makanan, restoran, penambahan tempat parkir kendaraan, genset standby, penyediaan BBM dalam kemasan berukuran 5- 10 liter dari Pertamina, serta pengadaan posko kesehatan dan layanan gerak top-up .
“Pada arus mudik tahun ini terjadi peningkatan kendaraan sebesar 15% atau sebanyak 100.000 kendaraan yang tahun sebelumnya sebanyak 80.000 kendaraan,” ungkapnya. Adapun sejumlah rest area yang menjadi titik kepadatan di antaranya adalah rest area Km 86 tipe B, Km 101-102 tipe A, Km 103 tipe B, dan Km 164-166 tipe A. (Neneng Zubaidah/Okezone)
Jumlah itu meningkat dari tahun lalu. Menurut Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Mohammad Sofyan, kendaraan yang keluar tahun ini memang akan membeludak melewati tahun sebelumnya yang tercatat hanya 1.392.441.
“Dari prediksi itu, sebanyak 772.000 kendaraan atau 53% akan pakai tol Japek ke Jawa, sementara 17%-nya atau sekitar 250.000 pengguna akan melewati tol Jagorawi. Pemudik yang menggunakan jalur Jakarta- Tangerang mencapai 28,7% atau 29% atau sekitar 415.000 kendaraan. Inilah kira-kira gambaran kendaraan yang keluar dari Jakarta pada H-8 sampai H-1,” kata Sofyan di Kantor Jasa Marga, Jakarta Timur, kemarin.
Dia menambahkan, jumlah kendaraan yang melintas tol Jagorawi pada puncak arus mudik yang jatuh pada 8 hingga 9 Juni diprediksi meningkat hingga 10%.
Adapun asumsi terjadinya peningkatan sebesar 60% yang keluar dari tol Jatek diperkirakan mengarah ke utara atau Bandung dan 40% ke arah selatan atau melewati jalur Cipali. “Yang menarik, keluar dari Jakarta-Cikampek itu kan nanti pecah. Ada yang ke Cipali, ada yang ke Bandung. Itu komposisinya 60% akan lewat utara dan 40% akan ke selatan,” tambah Sofyan.
Sementara itu untuk arus balik, badan penyelenggara jasa tol itu memprediksi sekitar 1.520.268 kendaraan akan masuk ke Jakarta. Jumlah itu juga meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 1.478.193. Yang akan masuk dari tol Japek saat arus balik diprediksi mencapai 841.000, tol Jagorawi sebanyak 258.000, dan tol Jakarta-Tangerang 420.000 kendaraan.
“Puncak arus mudik akan terjadi pada Sabtu atau H- 6, yakni tanggal 9 Juni. Adapun puncak arus balik akan menjadi dua, H+4 dan 8. Jadi ini menurut proyeksi analisis yang kita lakukan berdasar data-data kebiasaan para pemudik tahuntahun sebelumnya dan evaluasi lalu lintas memakai data-data terakhir,” sebutnya.
Tol Cipali Tambah Gardu
Sementara itu PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola tol Cipali memprediksi peningkatan volume kendaraan pada arus mudik Lebaran 2018 terjadi pada H-7. Karena itu LMS mulai melakukan segenap persiapan sejak 8 Juni mendatang.
“Peningkatan volume kendaraan diprediksi dimulai sejak H-7 nanti,” kata General Manager PT LMS Tol Cipali, Suyitno, kemarin.
Dia menambahkan, menghadapi arus mudik Lebaran 2018, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan seperti menambah 12 gardu di gerbang tol Palimanan Utama menjadi 26 gardu yang dioperasikan serta menambah tenaga petugas sebanyak 78 orang untuk membantu pelayanan transaksi oleh pengguna dan 18 orang untuk membantu mengatur arus lalu lintas.
“Penambahan sebanyak 14 toilet di rest area tipe B, penyediaan 6 unit videotron untuk memberikan info lalu lintas, mobil patroli, ambulans, rescue, derek,” terangnya.
LMS juga menyiapkan parking bay secara situasional yang dilengkapi fasilitas toilet portable di beberapa lokasi, yakni di Km 153 A/155 B dan Km 78 AB. Untuk rest area ditambahkan beberapa toilet portable yang dikhususkan secara proporsional untuk wanita, kios makanan, restoran, penambahan tempat parkir kendaraan, genset standby, penyediaan BBM dalam kemasan berukuran 5- 10 liter dari Pertamina, serta pengadaan posko kesehatan dan layanan gerak top-up .
“Pada arus mudik tahun ini terjadi peningkatan kendaraan sebesar 15% atau sebanyak 100.000 kendaraan yang tahun sebelumnya sebanyak 80.000 kendaraan,” ungkapnya. Adapun sejumlah rest area yang menjadi titik kepadatan di antaranya adalah rest area Km 86 tipe B, Km 101-102 tipe A, Km 103 tipe B, dan Km 164-166 tipe A. (Neneng Zubaidah/Okezone)
(nfl)