Lebaran Jadi Momen Lepas Kangen Menteri Rini Soemarno
A
A
A
JAKARTA - Kesibukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak kenal waktu, untuk mengurus perusahaan pelat merah menjadi tugas keseharian Menteri Rini Soemarno. Sulitnya bertemu dengan keluarga terdekat di tengah kesibukannya menjadi Manteri, membuat Rini menjadikan momen Lebaran untuk melepas kangen.
Rasa rindu akan kampung halaman dengan banyak kenangan manis yang dimiliki, membuat pulang kampung ke Klaten dan Solo juga menjadi tradisi Menteri yang satu ini saat Lebaran tahun ini. "Pada dasarnya keluarga kakak dan adik, keponakan semuanya. Saya merasa kangen sama yang lainnya karena kesibukan jadi saya ingin kesana," terang Rini.
Memaknai perayaan Idul Fitri, Menteri Rini menganggapnya sebagai hari kemenangan dan dirinya berharap bisa menjadi orang yang lebih baik lagi setiap tahunnya. Wanita kelahiran 5 Juni 1958 tersebut juga menceritakan, tradisi sungkeman yang masih terus berjalan meski orang tuanya telah tiada.
Lebih lanjut Ia mengatakan, tradisi lebaran yang dilakukannya adalah saling bermaaf-maafan dengan semua keluarga serta mencicipi beberapa hidangan khas Lebaran. "Jadi hanya tinggal bude dan saya kumpul disana pas hari H. Sungkeman dengan Bude, karena kan orang tua sudah tiada. Jadi tinggal bude, habis itu kita sama-sama mencicipi beberapa makanan," ujarnya.
Rasa rindu akan kampung halaman dengan banyak kenangan manis yang dimiliki, membuat pulang kampung ke Klaten dan Solo juga menjadi tradisi Menteri yang satu ini saat Lebaran tahun ini. "Pada dasarnya keluarga kakak dan adik, keponakan semuanya. Saya merasa kangen sama yang lainnya karena kesibukan jadi saya ingin kesana," terang Rini.
Memaknai perayaan Idul Fitri, Menteri Rini menganggapnya sebagai hari kemenangan dan dirinya berharap bisa menjadi orang yang lebih baik lagi setiap tahunnya. Wanita kelahiran 5 Juni 1958 tersebut juga menceritakan, tradisi sungkeman yang masih terus berjalan meski orang tuanya telah tiada.
Lebih lanjut Ia mengatakan, tradisi lebaran yang dilakukannya adalah saling bermaaf-maafan dengan semua keluarga serta mencicipi beberapa hidangan khas Lebaran. "Jadi hanya tinggal bude dan saya kumpul disana pas hari H. Sungkeman dengan Bude, karena kan orang tua sudah tiada. Jadi tinggal bude, habis itu kita sama-sama mencicipi beberapa makanan," ujarnya.
(akr)