Enam Hari, KAI Daop II Berangkatkan 382.037 Penumpang
A
A
A
BANDUNG - PT KAI Daop II Bandung telah memberangkatkan sekitar 382.037 penumpang selama enam hari jelang Lebaran atau H-10 hingga H-4. Penumpang mayoritas melakukan perjalanan antar kota di Jawa Barat (Jabar).
Manajer PT KAI Daop II Bandung Joni Martinus mengatakan, secara kumulatif penumpang KA yang berangkat dari Daop II mencapai 382.037 orang. Jumlah itu naik 106% dibanding tahun lalu yang berjumlah 283.984 orang.
“Penumpang terbanyak berangkat dari Stasiun Bandung mencapai 102.821 penumpang. Disusul Kiaracondong 40.950 orang, dari Stasiun Cimahi 14.433 orang. Selanjutnya dari Purwakarta 7.214 orang, Tasikmalaya 3.655 orang, dan Banjar 1.815 orang,” beber Joni di Bandung, Selasa (12/6/2018).
Menurut dia, dari 382.037 orang, 84.153 merupakan penumpang KA utama (eksekutif, bisnis, ekonomi) jarak jauh. Jumlah itu naik 112% dibanding tahun 2017 sebanyak 75.301 orang. Sementara untuk KA lokal selama enam hari keberangkatan mencapai 297.884 orang.
Penumpang tahun ini naik 105% dibanding tahun 2017 mencapai 283.984 orang. “Puncak arus mudik sudah terjadi pada H-6 dengan jumlah penumpang 61.630 orang. Penumpang KA utama 14.000 orang dan KA lokal 46.630 orang,” imbuh Joni.
Puncak arus mudik pada H-6 terjadi karena kebijakan pemerintah menambah libur cuti bersama. Sehingga banyak penumpang merescedule jadwal keberangkatan. “Puncak arus mudik yang diperkirakan H-3, ternyata terjadi juga H-6. Itu didasarkan manifes penumpang kami,” kata dia.
Manajer PT KAI Daop II Bandung Joni Martinus mengatakan, secara kumulatif penumpang KA yang berangkat dari Daop II mencapai 382.037 orang. Jumlah itu naik 106% dibanding tahun lalu yang berjumlah 283.984 orang.
“Penumpang terbanyak berangkat dari Stasiun Bandung mencapai 102.821 penumpang. Disusul Kiaracondong 40.950 orang, dari Stasiun Cimahi 14.433 orang. Selanjutnya dari Purwakarta 7.214 orang, Tasikmalaya 3.655 orang, dan Banjar 1.815 orang,” beber Joni di Bandung, Selasa (12/6/2018).
Menurut dia, dari 382.037 orang, 84.153 merupakan penumpang KA utama (eksekutif, bisnis, ekonomi) jarak jauh. Jumlah itu naik 112% dibanding tahun 2017 sebanyak 75.301 orang. Sementara untuk KA lokal selama enam hari keberangkatan mencapai 297.884 orang.
Penumpang tahun ini naik 105% dibanding tahun 2017 mencapai 283.984 orang. “Puncak arus mudik sudah terjadi pada H-6 dengan jumlah penumpang 61.630 orang. Penumpang KA utama 14.000 orang dan KA lokal 46.630 orang,” imbuh Joni.
Puncak arus mudik pada H-6 terjadi karena kebijakan pemerintah menambah libur cuti bersama. Sehingga banyak penumpang merescedule jadwal keberangkatan. “Puncak arus mudik yang diperkirakan H-3, ternyata terjadi juga H-6. Itu didasarkan manifes penumpang kami,” kata dia.
(akr)