Menhub Sebut Puncak Arus Mudik pada H-6 dan H-7 Lebaran
A
A
A
SEMARANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut arus mudik Lebaran 2018 berjalan relatif lancar. Berdasarkan pantauan dari udara tak ada antrean kendaraan pemudik di sejumlah tol fungsional maupun operasional.
"Kalau jalan tol evaluasinya cukup bisa memenuhi layanan masyarakat. Kami pantau dari atas, kecepatan kendaraan lumayan tinggi. Kalau ada kemacetan paling satu kilometer," ujar Budi Karya saat melakukan pantauan angkutan Lebaran di Stasiun Tawang Semarang, Selasa (12/6/2018).
Dia juga menyebut tidak ada lonjakan jumlah pemudik secara signifikan. Bahkan, arus mudik pada hari ini tidak lebih ramai daripada pada H-7 dan H-6 Lebaran. "Dari pantauan kami memang hari ini tidak ada kenaikan kepadatan. Jadi puncaknya malah pada H-6 dan H-7 kemarin," cetusnya.
Dia juga mengatakan, masih menjumpai pemudik-pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk pulang ke kampung halaman. Banyak di antaranya yang membatalkan puasa karena kecapaian menempuh perjalanan panjang.
"Message (pesan) saya adalah kepada para bupati, kapolres untuk take care kepada mereka (pemudik motor). Kami lihat mereka letih sekali sehingga terpaksa tidak berpuasa. Tahun lalu kecelakaan karena mereka kecapaian, kurang istirahat. Jika mereka cukup istirahat cukup minum, Insya Allah bisa selamat," pungkasnya.
"Kalau jalan tol evaluasinya cukup bisa memenuhi layanan masyarakat. Kami pantau dari atas, kecepatan kendaraan lumayan tinggi. Kalau ada kemacetan paling satu kilometer," ujar Budi Karya saat melakukan pantauan angkutan Lebaran di Stasiun Tawang Semarang, Selasa (12/6/2018).
Dia juga menyebut tidak ada lonjakan jumlah pemudik secara signifikan. Bahkan, arus mudik pada hari ini tidak lebih ramai daripada pada H-7 dan H-6 Lebaran. "Dari pantauan kami memang hari ini tidak ada kenaikan kepadatan. Jadi puncaknya malah pada H-6 dan H-7 kemarin," cetusnya.
Dia juga mengatakan, masih menjumpai pemudik-pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk pulang ke kampung halaman. Banyak di antaranya yang membatalkan puasa karena kecapaian menempuh perjalanan panjang.
"Message (pesan) saya adalah kepada para bupati, kapolres untuk take care kepada mereka (pemudik motor). Kami lihat mereka letih sekali sehingga terpaksa tidak berpuasa. Tahun lalu kecelakaan karena mereka kecapaian, kurang istirahat. Jika mereka cukup istirahat cukup minum, Insya Allah bisa selamat," pungkasnya.
(ven)