IHSG Pulang Merugi 61,71 Poin, Pasar China Jatuh Imbas Perang Dagang
Kamis, 21 Juni 2018 - 16:27 WIB
IHSG Pulang Merugi 61,71 Poin, Pasar China Jatuh Imbas Perang Dagang
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (21/6/2018) ditutup melemah sebesar 61,71 poin atau 1,05% menjadi 5.822,33.
Awal perdagangan, IHSG dibuka berhasil menguat, dengan naik tipis 0,1% atau 6,03 poin ke level 5.890,06. Sepanjang Kamis ini, indeks diperdagangkan di level 5.815,45-5.922,70.
Mayoritas indeks sektoral berakhir di zona merah, dengan empat diantaranya terkoreksi lebih 1%. Aneka industri -1,91%, properti -1,57%, konsumer -1,31%, dan manufaktur -1,25%, membawa indeks kembali melemah.
Dari 555 saham, 275 tertekan, 142 stabil, dan 138 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp16,32 triliun dari 12,45 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp2,32 triliun, dengan aksi jual asing Rp10,09 triliun berbanding aksi beli asing Rp7,77 triliun.
Belum adanya sentimen positif dalam negeri pasca libur Lebaran, melemahnya indeks juga imbas rencana kenaikan suku bunga The Fed. Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sampai empat kali di tahun ini.
Sementara itu, pasar saham Asia ditutup bervariasi pada Kamis ini, dengan pasar China jatuh lebih mendalam imbas peningkatan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China di awal pekan ini.
Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang bertambah 0,61% atau 137,61 poin menjadi 22.693,04, dengan saham teknologi dan mesin memimpin kenaikan. Kospi Korea Selatan turun 1,1% menjadi berakhir di 2.337,83 karena penurunan yang lebih luas.
Saham Australia berakhir lebih meyakinkan, dengan S&P/ASX 200 dengan menguat 0,96% menjadi 6.232,10 karena kenaikan berbasis luas. Bursa Selandia Baru, NZX 50 ditutup naik 1,04%.
Seperti diulas di atas, pasar China mengalami penurunan tajam. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,18% karena semua sektor berada di wilayah negatif. Indeks Shanghai berbalik melemah 1,38% menjadi 2.875,61 dan Shenzhen turun 2,13%.
Awal perdagangan, IHSG dibuka berhasil menguat, dengan naik tipis 0,1% atau 6,03 poin ke level 5.890,06. Sepanjang Kamis ini, indeks diperdagangkan di level 5.815,45-5.922,70.
Mayoritas indeks sektoral berakhir di zona merah, dengan empat diantaranya terkoreksi lebih 1%. Aneka industri -1,91%, properti -1,57%, konsumer -1,31%, dan manufaktur -1,25%, membawa indeks kembali melemah.
Dari 555 saham, 275 tertekan, 142 stabil, dan 138 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp16,32 triliun dari 12,45 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp2,32 triliun, dengan aksi jual asing Rp10,09 triliun berbanding aksi beli asing Rp7,77 triliun.
Belum adanya sentimen positif dalam negeri pasca libur Lebaran, melemahnya indeks juga imbas rencana kenaikan suku bunga The Fed. Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sampai empat kali di tahun ini.
Sementara itu, pasar saham Asia ditutup bervariasi pada Kamis ini, dengan pasar China jatuh lebih mendalam imbas peningkatan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China di awal pekan ini.
Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang bertambah 0,61% atau 137,61 poin menjadi 22.693,04, dengan saham teknologi dan mesin memimpin kenaikan. Kospi Korea Selatan turun 1,1% menjadi berakhir di 2.337,83 karena penurunan yang lebih luas.
Saham Australia berakhir lebih meyakinkan, dengan S&P/ASX 200 dengan menguat 0,96% menjadi 6.232,10 karena kenaikan berbasis luas. Bursa Selandia Baru, NZX 50 ditutup naik 1,04%.
Seperti diulas di atas, pasar China mengalami penurunan tajam. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,18% karena semua sektor berada di wilayah negatif. Indeks Shanghai berbalik melemah 1,38% menjadi 2.875,61 dan Shenzhen turun 2,13%.
(ven)
