BEI Cetak Buku Investasi Pertama Versi Braille
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Balai Penerbilan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso Kementerian Sosial, Komunitas Reader Abiyoso dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna meluncurkan buku Yuk Nabung Saham versi braille.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, ini merupakan buku investasi pertama yang dicetak dengan menggunakan huruf braille. Lebih lanjut Ia menyampaikan, tujuan dari penerbitan buku investasi ini adalah untuk lebih mengenalkan pasar modal kepada difabel netra.
"Bursa Efek Indonesia menjadi berkah buat kita semua yang tidak pernah mikir jadi pemilik perusahaan. Jadi pemilik perusahaan untuk pemerataan kesejahteraan di Indonesia," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Acara peluncuran buku ini dihadiri oleh sekitar 100 orang difabel netra, perwakilan Kementerian Sosial, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan komunitas investor, serta perwakilan Galeri Investasi BEI.
Peluncuran buku Yuk Nabung Saham versi braille tercatat sebagai penerbitan buku investasi dengan huruf braille pertama di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sebelumnya buku Yuk Nabung Saham karya Nicky Hogan telah diluncurkan pada 7 September 2017 silam. "Buku Yuk Nabung Saham merupakan keberpihakan BEI terhadap masyarakat Indonesia. Mendudukan pasar modal mestinya sangat sederhana, terjangkau, sangat mungkin kita jadi bagian dari pasar modal," pungkas Nicky.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, ini merupakan buku investasi pertama yang dicetak dengan menggunakan huruf braille. Lebih lanjut Ia menyampaikan, tujuan dari penerbitan buku investasi ini adalah untuk lebih mengenalkan pasar modal kepada difabel netra.
"Bursa Efek Indonesia menjadi berkah buat kita semua yang tidak pernah mikir jadi pemilik perusahaan. Jadi pemilik perusahaan untuk pemerataan kesejahteraan di Indonesia," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Acara peluncuran buku ini dihadiri oleh sekitar 100 orang difabel netra, perwakilan Kementerian Sosial, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan komunitas investor, serta perwakilan Galeri Investasi BEI.
Peluncuran buku Yuk Nabung Saham versi braille tercatat sebagai penerbitan buku investasi dengan huruf braille pertama di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sebelumnya buku Yuk Nabung Saham karya Nicky Hogan telah diluncurkan pada 7 September 2017 silam. "Buku Yuk Nabung Saham merupakan keberpihakan BEI terhadap masyarakat Indonesia. Mendudukan pasar modal mestinya sangat sederhana, terjangkau, sangat mungkin kita jadi bagian dari pasar modal," pungkas Nicky.
(akr)