Merck Bagi Dividen Tunai Rp260 per Saham
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Tbk memutuskan pembagian deviden tunai sebesar Rp260 per lembar saham.
Direktur Keuangan Merck, Bambang Nurcahyo mengatakan sepanjang tahun lalu emiten sains dan teknologi tersebut membukukan laba bersih Rp155 miliar. Dari perolehan laba bersih tersebut sebagian besar atau sekitar 75% akan digunakan sebagai dividen tunai.
"RUPST Merck pada tahun ini menyetujui pembagian dividen tunai Rp260 per lembar sahamnya," kata Bambang dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Senin (25/6/2018).
Sebagai informasi, hingga akhir Desember 2017 perusahaan asal Jerman tersebut mencatat penjualan bersih Rp1,16 triliun atau tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Merck juga membukukan laba bruto sebesar Rp588 miliar, dengan laba bersih Rp155 miliar.
"Selain digunakan sebagai dividen, laba bersih tahun lalu juga akan digunakan perseroan sebagai laba di tahan," jelas dia.
Presiden Direktur Merck, Martin Faulner menambahkan RUPST perseroan juga memutuskan persetujuan untuk pelepasan segmen usaha consumer health kepada Procter & Gamble (P&G) senilai Rp1,38 triliun. Hal ini sesuai dengan keputusan Merck Global yang pada April 2018 lalu telah berkomitmen menjual segmen usaha tersebut.
"Divestasi ini terkait keputusan Merck Global yang akan fokus di bisnis sains dan teknologi, mereka tidak berpikir jangka pendek tapi secara jangka panjang. Dan selama 10 tahun terakhir ini, Merck Global telah menjual dan mengakuisisi beberapa perusahaan," papar dia.
Untuk mengatasi hilangnya segmen bisnis consumer health, menurut dia, perseroan akan fokus pada bisnis biopharma. Unit bisnis tersebut berhasil meraih pertumbuhan dua digit dan tumbuh di atas pasar selama lima tahun terakhir. Bahkan di akhir 2017, divisi biopharma mampu bertahan mengungguli pasar bertahun-tahun.
Direktur Keuangan Merck, Bambang Nurcahyo mengatakan sepanjang tahun lalu emiten sains dan teknologi tersebut membukukan laba bersih Rp155 miliar. Dari perolehan laba bersih tersebut sebagian besar atau sekitar 75% akan digunakan sebagai dividen tunai.
"RUPST Merck pada tahun ini menyetujui pembagian dividen tunai Rp260 per lembar sahamnya," kata Bambang dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Senin (25/6/2018).
Sebagai informasi, hingga akhir Desember 2017 perusahaan asal Jerman tersebut mencatat penjualan bersih Rp1,16 triliun atau tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Merck juga membukukan laba bruto sebesar Rp588 miliar, dengan laba bersih Rp155 miliar.
"Selain digunakan sebagai dividen, laba bersih tahun lalu juga akan digunakan perseroan sebagai laba di tahan," jelas dia.
Presiden Direktur Merck, Martin Faulner menambahkan RUPST perseroan juga memutuskan persetujuan untuk pelepasan segmen usaha consumer health kepada Procter & Gamble (P&G) senilai Rp1,38 triliun. Hal ini sesuai dengan keputusan Merck Global yang pada April 2018 lalu telah berkomitmen menjual segmen usaha tersebut.
"Divestasi ini terkait keputusan Merck Global yang akan fokus di bisnis sains dan teknologi, mereka tidak berpikir jangka pendek tapi secara jangka panjang. Dan selama 10 tahun terakhir ini, Merck Global telah menjual dan mengakuisisi beberapa perusahaan," papar dia.
Untuk mengatasi hilangnya segmen bisnis consumer health, menurut dia, perseroan akan fokus pada bisnis biopharma. Unit bisnis tersebut berhasil meraih pertumbuhan dua digit dan tumbuh di atas pasar selama lima tahun terakhir. Bahkan di akhir 2017, divisi biopharma mampu bertahan mengungguli pasar bertahun-tahun.
(ven)