Wika Sebar Dividen Rp457 Miliar dari Laba Bersih 2019
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (Persero) membagikan dividen 20% ke pemegang saham yang terdiri dari mayoritas pemerintah dan sisanya masyarakat setelah mencetak kenaikan laba bersih. Meski pendapatan bersih turun, laba bersih perusahaan naik 26,5% dari Rp2,07 triliun menjadi Rp2,62 triliun.
( )
Sekretaris Perusahaan Wika, Mahendra Vijaya mengatakan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 menetapkan sebanyak 20% dari total laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk.
"Yaitu sebesar Rp457 miliar sebagai dividen atau sebesar Rp50,955 per lembar saham. Sementara itu, 80 persen dari laba bersih ditetapkan sebagai cadangan lainnya," ujar Mahendra dalam keterangannya, Senin (8/6/2020).
Mahendra menambahkan, hingga April 2020, perseroan juga telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,83 Triliun yang mana sebagian besarnya disumbangkan oleh sektor Industri dan disusul dengan Infrastruktur & Building, Property, dan didukung pula oleh sektor Energy dan Industrial Plant.
Sementara itu, dari segi ownership, mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari swasta, disusul dengan pemerintah dan sebagiannya lagi merupakan buah dari sinergi BUMN.
"Dengan kontrak baru tersebut, WIKA kini telah memiliki kontrak dihadapi sebesar Rp80,68 Triliun. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh publik dengan strategi yang tepat,” tandasnya.
Dalam RUPST ini, Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris. Enam dari tujuh direksi dirombak, termasuk direktur utama Tumiyana yang digantikan Agung Budi Waskito.
( )
Sekretaris Perusahaan Wika, Mahendra Vijaya mengatakan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 menetapkan sebanyak 20% dari total laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk.
"Yaitu sebesar Rp457 miliar sebagai dividen atau sebesar Rp50,955 per lembar saham. Sementara itu, 80 persen dari laba bersih ditetapkan sebagai cadangan lainnya," ujar Mahendra dalam keterangannya, Senin (8/6/2020).
Mahendra menambahkan, hingga April 2020, perseroan juga telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,83 Triliun yang mana sebagian besarnya disumbangkan oleh sektor Industri dan disusul dengan Infrastruktur & Building, Property, dan didukung pula oleh sektor Energy dan Industrial Plant.
Sementara itu, dari segi ownership, mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari swasta, disusul dengan pemerintah dan sebagiannya lagi merupakan buah dari sinergi BUMN.
"Dengan kontrak baru tersebut, WIKA kini telah memiliki kontrak dihadapi sebesar Rp80,68 Triliun. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh publik dengan strategi yang tepat,” tandasnya.
Dalam RUPST ini, Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris. Enam dari tujuh direksi dirombak, termasuk direktur utama Tumiyana yang digantikan Agung Budi Waskito.
(akr)