10 Kota Paling Mahal di Dunia bagi Ekspatriat
A
A
A
NEW YORK - Perusahaan konsultan sumber daya manusia yaitu Mercer, baru-baru ini menerbitkan Survei Biaya Hidup Tahunan yang ke-24, yang mencermati kota-kota paling mahal di dunia untuk para ekspatriat.
Melansir dari Business Insider, Selasa (26/6/2018), adapun daftar 10 peringkat teratas merupakan hasil dari survei di 209 kota di lima benua, dengan mengukur biaya komparatif lebih dari 200 item di setiap kota, meliputi biaya sewa tempat tinggal, transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, dan hiburan.
Kota New York, Amerika Serikat dijadikan sebagai tolok ukur untuk semua perbandingan dan setiap harga diukur berdasarkan dolar Amerika Serikat. Dan survei Mercer ini diakui banyak pihak sebagai salah satu yang paling komprehensif di dunia. Dianggap membantu pemerintah dan perusahaan multinasional dalam menentukan kompensasi atau gaji bagi karyawan asing alias ekspatriat.
“Dengan kemajuan teknologi dan pentingnya tenaga kerja yang terhubung secara global, maka diperlukan juga strategi bisnis multinasional. Yaitu melihat bakat dan kemampuan mereka. Ini merupakan kunci. Dengan memanfaatkan bakat terbaik maka biaya pun menjadi efektif. Jadi ini penting untuk remunerasi ekspatriar,” kata Presiden Mercer Ilya Bonic.
Hasil survei Mercer menempatkan Hong Kong sebagai kota termahal di dunia bagi ekspatriat di tahun 2018, mengambil posisi Luanda, Angola, yang tahun 2017 menempati puncak. Tokyo dan Zurich, masing-masing naik satu peringkat menjadi posisi kedua dan ketiga. Singapura berada di posisi keempat, naik satu tempat dari tahun lalu. Dengan survei ini berarti empat dari lima kota paling mahal di dunia untuk ekspatriat sekarang berada di Asia.
Berikut 10 kota paling mahal untuk ekspatriat:
10. Bern, Swiss
9. Beijing, China
8. N’Djamena, Chad
7. Shanghai, China
6. Luanda, Angola
5. Seoul, Korea Selatan
4. Singapura
3. Zurich, Swiss
2. Tokyo, Jepang
1. Hong Kong
Melansir dari Business Insider, Selasa (26/6/2018), adapun daftar 10 peringkat teratas merupakan hasil dari survei di 209 kota di lima benua, dengan mengukur biaya komparatif lebih dari 200 item di setiap kota, meliputi biaya sewa tempat tinggal, transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, dan hiburan.
Kota New York, Amerika Serikat dijadikan sebagai tolok ukur untuk semua perbandingan dan setiap harga diukur berdasarkan dolar Amerika Serikat. Dan survei Mercer ini diakui banyak pihak sebagai salah satu yang paling komprehensif di dunia. Dianggap membantu pemerintah dan perusahaan multinasional dalam menentukan kompensasi atau gaji bagi karyawan asing alias ekspatriat.
“Dengan kemajuan teknologi dan pentingnya tenaga kerja yang terhubung secara global, maka diperlukan juga strategi bisnis multinasional. Yaitu melihat bakat dan kemampuan mereka. Ini merupakan kunci. Dengan memanfaatkan bakat terbaik maka biaya pun menjadi efektif. Jadi ini penting untuk remunerasi ekspatriar,” kata Presiden Mercer Ilya Bonic.
Hasil survei Mercer menempatkan Hong Kong sebagai kota termahal di dunia bagi ekspatriat di tahun 2018, mengambil posisi Luanda, Angola, yang tahun 2017 menempati puncak. Tokyo dan Zurich, masing-masing naik satu peringkat menjadi posisi kedua dan ketiga. Singapura berada di posisi keempat, naik satu tempat dari tahun lalu. Dengan survei ini berarti empat dari lima kota paling mahal di dunia untuk ekspatriat sekarang berada di Asia.
Berikut 10 kota paling mahal untuk ekspatriat:
10. Bern, Swiss
9. Beijing, China
8. N’Djamena, Chad
7. Shanghai, China
6. Luanda, Angola
5. Seoul, Korea Selatan
4. Singapura
3. Zurich, Swiss
2. Tokyo, Jepang
1. Hong Kong
(ven)