Perusahaan Ekspedisi Berperan Penting Dorong Pertumbuhan UKM

Kamis, 28 Juni 2018 - 22:53 WIB
Perusahaan Ekspedisi Berperan Penting Dorong Pertumbuhan UKM
Perusahaan Ekspedisi Berperan Penting Dorong Pertumbuhan UKM
A A A
JAKARTA - Bisnis e-commerce di Tanah Air menunjukkan tren peningkatan yang pesat. Selain memiliki pasar yang besar, pertumbuhan e-commerce juga ditopang oleh populasi generasi muda yang besar, penetrasi seluler yang terus meningkat, dan juga pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat.

Salah satu yang menjadi penopang bertumbuhnya e-commerce yakni industri logistik dan jasa pelayanan. "Salah satu yang mendukung e-commerce meningkat ya perusahaan ekspedisi. Sebab, dengan adanya kepastian pengiriman barang yang dibeli dari marketplace tentunya akan membuat masyarakat puas dan melakukan transaksi kembali," ujar Pengamat Ekonomi MD9 Institute Agus Wahyudin di Jakarta Kamis (28/6/2018).

Berkembangnya perusahaan logistik di Indonesia, lanjut dia, juga berkontribusi terhadap berkembangnya sektor bisnis UKM, jual beli secara online, e-commerce, dan juga industri-industri kecil lainnya.

Agar industri jasa logistik semakin tumbuh, pemerintah disarankan memberikan dukungan berupa kemudahan-kemudahan yang dituangkan dalam regulasi. "Selama ini industri logistik menghadapi situasi ekonomi biaya tinggi. Ini yang harus diperhatikan pemerintah, harus ada regulasi yang bisa mengurangi itu. Sebab industri logistik khususnya ekspedisi mampu mendorong pertumbuhan UKM, baik domestik maupun nasional," tegas Agus.

Logistik merupakan salah satu industri jasa terbesar di Indonesia. Pada 2017, kapitalisasi untuk jasa kurir saja sudah menyentuh angka Rp50 triliun.

Untuk tahun 2018 ini, ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia) memprediksi industri logistik akan meningkat lebih dari 15% dibanding tahun 2017. Sementara ALI (Asosiasi Logistik Indonesia) memprediksi, industri logistik setidaknya akan tumbuh 10% di tahun 2018.

Menurut laporan Ken Research yang berjudul "Logistik dan Pergudangan Indonesia Menurut Sektor (Freight Forwarding, Warehousing, VAS), oleh Domestic and International Services–Outlook to 2021", CAGR di pasar Logistik Indonesia diperkirakan mencapai 7,9% dalam 5 tahun ke depan hingga 2021. Freight Forwarding menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat dengan perkiraan CAGR sebesar 9,2%.

Sementara laporan riset yang dirilis Savills Plc mengungkap, kebutuhan ruang gudang logistik akan meningkat sekitar 240.000 meter persegi pada tahun 2021. Peningkatan kebutuhan tersebut sejalan dengan perluasan bisnis e-commerce. Ekspansi e-commerce akan menjadi tulang punggung baru bagi sektor logistik yang sebelumnya bersandar pada industri manufaktur.

Saat ini, dengan kontribusi penjualan terhadap total penjualan ritel hanya sebesar 1%, bisnis e-commerce sudah menyumbang 3% dari total pasokan 8,1 juta m2 gudang logistik. Dengan pertumbuhan 20% per tahun, kontribusi e-commerce diperkirakan akan mencapai 7%-8% atau senilai USD14,47 miliar pada 2021 atau meningkat 2,08 kali lipat. Ini berarti membutuhkan tambahan ruang logistik sebesar dua kali lipat.

Secara umum, Savills menilai industri logistik akan tumbuh berkat kinerja sektor konsumsi, sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 270 juta. Dibandingkan tahun 2010, tingkat pengeluaran konsumsi meningkat 1,42 kali menjadi Rp1,309 triliun.

Kinerja e-commerce berkembang pesat karena industri ini merambah pada semua segmen, tidak terbatas hanya pada perusahaan besar saja. Savills menyebutkan, kehadiran perusahaan penunjang logistik atau disebut logistics enabler, sangat membantu perkembangan e-commerce. Perusahaan logistics enabler menyediakan layanan penanganan logistik untuk e-commerce, mulai dari pergudangan, distribusi, sampai foto produk. Kehadiran para enabler ini membuat perusahaan e-commerce bisa fokus dalam penjualan tanpa harus repot menangani pengiriman barang.

Saat ini tercatat puluhan perusahaan ekspedisi menjadi pilihan masyarakat untuk pengiriman barangnya. Beberapa diantaranya yakni Wahana Logistik, Pandu Logistik, Republic Express (RPX), Cahaya Logistik, Synergy First Logistik, PT Pos Indonesia, dan Citra Van Titipan Kilat (TIKI) dan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Semakin banyaknya jumlah perusahaan logistik juga membuat sektor usaha kecil menengah (UKM) termasuk di bidang penjualan barang tumbuh pesat. Adi Gurnadi misalnya. Pemilik toko Galuhsport di salah satu marketplace mengungkapkan, penjualan produk-produk pakaian sportnya meningkat drastis dalam tiga tahun terakhir. "Karena pembeli puas dengan proses pengiriman barang oleh pihak ekspedisi. Sehingga sering beli lagi di lapak saya," tegas pria asal Pondok Bambu Jakarta Timur ini.

Bahkan, saat menjelang Lebaran, proses pengiriman barang justru lebih cepat. "Kebanyakan konsumen minta dikirim lewat JNE. Nah, entah kenapa saat Ramadhan dan Lebaran kemarin, pengiriman dari JNE lebih cepat sampai ke konsumen sehingga konsumen banyak yang memberikan respon positif," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh RD Moch Bashir Khan dari Droplets Indonesia. Produsen produk kulit asal Bandung ini menggunakan jasa JNE untuk pengiriman barangnya ke seluruh Indonesia. "Kami menggunakan JNE untuk pengiriman," tegasnya.

Sementara Fahad, pemilik gerai FadzCasual di salah satu marketplace mengungkapkan, kecepatan pengiriman menjadi salah satu nilai lebih dari JNE. "Banyak konsumen yang minta dikirim lewat JNE kalau keluar kota. Di dalam kota ada yang minta JNE ada yang minta Go-Send," papar pelaku UKM di Radio Dalam, Jakarta Selatan ini.

Dipilihnya JNE oleh sebagian besar masyarakat bukan tanpa alasan. Perusahaan ini paling ekspansif dibandingkan perusahaan ekspedisi lainnya. JNE terus memperluas jaringannya ke seluruh kota besar di Indonesia. Saat ini, titik-titik layanan JNE telah mencapai di atas 6.000 lokasi dan masih terus bertambah, dengan jumlah karyawan lebih dari 40.000 orang.

Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubung dengan sistem komunikasi online, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui status terkini pengiriman paket atau dokumen.

JNE mengedepankan sumber daya manusia sekaligus teknologi sebagai bagian dari pengembangan. Dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit. JNE giat menjalin kerja sama strategis, khususnya dengan e-commerce dan marketplace, dalam rangka mendukung kemajuan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

Bahkan, beberapa waktu lalu, JNE menjalin kerja sama dengan Tokopedia dalam bentuk JNE-Tokopedia Payment. Pada awalnya, JNE merupakan partner dari Tokopedia dalam memberikan solusi pengiriman barang-barang dari merchant kepada para pembeli.

Selanjutnya, kerja sama ini berkembang dalam bentuk layanan pembayaran, dan yang baru-baru ini disepakati yaitu JNE-Tokopedia Payment. Ini merupakan salah satu alternatif pilihan kanal pembayaran, dimana setiap pembeli yang berbelanja di merchant-merchant Tokopedia, dapat melakukan pembayaran di lebih dari 200 Kantor Perwakilan JNE di seluruh Indonesia.

Untuk melakukan pembayaran melalui JNE-Tokopedia Payment, setelah selesai berbelanja di Tokopedia, pelanggan dapat langsung memilih titik Kantor Perwakilan JNE yang sudah terdaftar di Tokopedia. Selanjutnya, pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran di lokasi tersebut.

Mohammad Feriadi, Presiden Direktur PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), menuturkan, dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, JNE tidak hanya mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan keamanan bagi kiriman pelanggan. Namun, pihaknya juga berusaha agar dapat menyediakan layanan yang memiliki nilai tambah, sehingga dapat memberikan kemudahan dan memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan.

“Hal ini sejalan dengan tagline 'Connecting Happiness', dimana kebahagiaan pelanggan adalah prioritas kami," tegasnya.

Tidak hanya inovasi dalam bentuk layanan dan fitur, JNE pun secara rutin melaksanakan workshop untuk memberikan edukasi kepada para UKM dalam memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Salah satunya adalah workshop "JNE Ngajak Online" yang dilaksanakan di 18 kota.

Yaitu Tanjung Pandan, Bengkulu, Sorong, Jayapura, Bontang, Samarinda, Banda Aceh, Jambi, Palangkaraya, Tarakan, Manado, Gorontalo, Ambon, Pangkal Pinang, Cilegon, Kupang, dan Mataram.

"Kami berharap layanan dan kegiatan yang digagas oleh JNE ini, tidak hanya dapat mendukung perkembangan UKM di tanah air, namun juga secara tidak langsung turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia," papar Feriadi.

Sementara Aldo Tjahjadi, AVP Tokopedia-Buyer Experience mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 11 perusahaan yang menyediakan layanan ekspedisi, yaitu JNE, Pos Indonesia, REX, J&T, Wahana, SiCepat, TIKI, First Logistic, GOSEND, Ninja Express dan Grab Express dengan 6 pilihan tipe pengiriman yaitu instant courier (ekspres), same day (pengiriman di hari yang sama), next day (pengiriman besok sampai), layanan regular, ekonomi dan kargo.

"Dengan adanya keberagaman preferensi dan kebutuhan konsumen Tokopedia, komposisi dari keenam metode pengiriman tersebut tergolong merata," ungkapnya.

Selama Ramadhan dan Lebaran, volume pengiriman barang meningkat signifikan, terutama mengingat adanya penyelengaraan festival belanja online terbesar sepanjang sejarah perusahaan bertajuk 'Ramadan Ekstra', yang mendapatkan animo luar biasa dari masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan ini, pengiriman barang selama Ramadan Ekstra juga turut merefleksikan perwujudan misi Tokopedia dalam mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital, dimana sebesar 93% pesanan adalah pesanan antarkota, antarprovinsi, dan antarpulau.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5066 seconds (0.1#10.140)