Pelemahan Rupiah Diramal Makin Dalam Jelang Penentuan Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih cenderung bergerak melemah jelang pengumuman suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, meski laju USD masih melemah terhadap mata uang utama lainnya namun, masih adanya minat pelaku pasar terhadap mata uang safe haven.
Selain USD untuk mengantisipasi masih adanya sentimen perang dagang AS-China dikhawatirkan dapat membuat Rupiah kembali melemah. "Adapun Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14425 dan resisten Rp14378," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (29/7/2018).
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana laju Rupiah masih berada di teritori merah. Sebab, adanya kekhawatiran ekonomi Indonesia akan terganggu dengan adanya perang dagang antara AS dan China serta kembali meningkatnya CDS Indonesia di pasar global membuat laju Rupiah kian mengalami pelemahan. Bahkan melemah lebih dalam.
"Adanya penilaian Rupiah dihadapkan pada sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi empat kali pada tahun ini, serta tekanan dari defisit neraca perdagangan turut melemahkan Rupiah," paparnya.
Selain USD untuk mengantisipasi masih adanya sentimen perang dagang AS-China dikhawatirkan dapat membuat Rupiah kembali melemah. "Adapun Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14425 dan resisten Rp14378," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (29/7/2018).
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana laju Rupiah masih berada di teritori merah. Sebab, adanya kekhawatiran ekonomi Indonesia akan terganggu dengan adanya perang dagang antara AS dan China serta kembali meningkatnya CDS Indonesia di pasar global membuat laju Rupiah kian mengalami pelemahan. Bahkan melemah lebih dalam.
"Adanya penilaian Rupiah dihadapkan pada sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi empat kali pada tahun ini, serta tekanan dari defisit neraca perdagangan turut melemahkan Rupiah," paparnya.
(akr)