Perang Dagang, China Ajak Uni Eropa Bersekutu Lawan AS

Rabu, 04 Juli 2018 - 13:40 WIB
Perang Dagang, China Ajak Uni Eropa Bersekutu Lawan AS
Perang Dagang, China Ajak Uni Eropa Bersekutu Lawan AS
A A A
BEIJING - China menekan Uni Eropa (UE) untuk mengeluarkan pernyataan bersama melawan kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada KTT akhir bulan ini. Meski begitu upaya China untuk mendapatkan sekutu dalam perang dagang menghadapi AS, menurut pejabat Eropa mendapatkan perlawanan dari beberapa pihak.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/7/2018) dalam pertemuan di Brussels, Berlin dan Beijing, para pejabat senior China, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He dan diplomat top pemerintah China, Penasihat Negara Wang Yi, telah mengusulkan aliansi antara dua kekuatan ekonomi. Ditambah mereka menawarkan untuk membuka lebih banyak pasar di China sebagai sinyal itikad baik.

Salah satu usulan yang diajukan China terhadap Uni Eropa yakni meluncurkan aksi bersama melawan Amerika Serikat di Organisasi Perdagangan Dunia. Tetapi Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, telah menolak gagasan bersekutu dengan Beijing melawan Washington. Hal itu disampaikan lima pejabat dan diplomat UE mengatakan, menjelang pertemuan tingkat tinggi Tiongkok-Eropa di Beijing pada 16-17 Juli.

Sebaliknya, KTT tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan sederhana, yang menegaskan komitmen kedua belah pihak terhadap sistem perdagangan multilateral dan berjanji untuk membentuk sebuah kelompok kerja untuk memodernkan WTO, kata para pejabat Uni Eropa.

Wakil Perdana Menteri Liu mengatakan, secara pribadi bahwa China siap untuk pertama kalinya menetapkan sektor apa yang dapat dibuka untuk investasi Eropa pada KTT tahunan, yang diharapkan akan dihadiri oleh Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri China Li Keqiang dan pejabat tinggi Uni Eropa.

Sementara media pemerintah China telah gencar menyampaikan pesan bahwa Uni Eropa berada di pihak Negeri Tirai Bambu yang ditegaskan para pejabatnya. Hal itu tentu menempatkan UE berada pada posisi yang rumit. "China ingin Uni Eropa berdiri bersama dengan Beijing melawan Washington, untuk memihak. Kami tidak akan melakukannya dan telah memberi tahu mereka hal itu," kata seorang diplomat Eropa.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi hal itu dan lebih mengomentari tujuan KTT Beijing. Dalam komentar pada hari Rabu, kantor berita resmi China Xinhua mengatakan China dan Eropa "harus melawan proteksionisme perdagangan dengan bergandengan tangan". "China dan negara-negara Eropa adalah mitra alami," katanya. "Mereka dengan tegas percaya bahwa perdagangan bebas adalah mesin yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi global."
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0636 seconds (0.1#10.140)