Berkembang, Properti di Surabaya Tetap Diminati Investor
A
A
A
JAKARTA - Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, pertumbuhan Kota Surabaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari perkembangan infrastruktur Kota Surabaya yang tidak kalah dari Jakarta.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk (PPRO) Taufik Hidayat mengatakan dalam satu dekade terakhir, Surabaya berubah menjadi kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang sangat pesat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Surabaya mencapai 6% dan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya mencapai sekitar 5,1%.
Pembangunan sarana dan pra sarana infrastruktur juga terus diupayakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, seperti pembangunan jalan tol antar kota, menuntaskan pembangunan frontage road dan juga perencanaan MRT (Mass Rapid Transit).
Pembangunan sarana Surabaya menjadi jalur perdagangan dan daerah transit atau tempat pertemuan para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Surabaya. Melihat kondisi pasar saat ini membuktikan bahwa pasar properti di Surabaya tetap menarik bagi investor.
Hal ini terlihat dari PT Arvada Investama yang telah memborong tiga tower apartemen milik PPRO di Surabaya, yaitu Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon. Ketiga apartemen tersebut berlokasi di kota Surabaya yang tersebar di tiga titik kota, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Barat.
"Pembelian tiga tower ini adalah sebagai bukti kepercayaan pasar terhadap produk-produk PPRO yang Inovatif," kata Taufik dalam pers rilisnya di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Belum lama ini PPRO mendapat kunjungan dari Zahid Bashir Managing Director Budget Petroleum Dubai, Uni Emirat Arab, dan Nanang CEO PT Arvada Investama, yang telah memborong tiga tower senilai Rp2,1 triliun.
"PPRO berterima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan kelancaran proses perizinan sehingga Apartemen tersebut saat ini sudah bisa dimulai pembangunannya. Pemkot Surabaya telah menciptakan suasana yang kondusif sehingga investor tetap tertarik untuk berinvestasi di Surabaya," pungkasnya.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk (PPRO) Taufik Hidayat mengatakan dalam satu dekade terakhir, Surabaya berubah menjadi kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang sangat pesat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Surabaya mencapai 6% dan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya mencapai sekitar 5,1%.
Pembangunan sarana dan pra sarana infrastruktur juga terus diupayakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, seperti pembangunan jalan tol antar kota, menuntaskan pembangunan frontage road dan juga perencanaan MRT (Mass Rapid Transit).
Pembangunan sarana Surabaya menjadi jalur perdagangan dan daerah transit atau tempat pertemuan para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Surabaya. Melihat kondisi pasar saat ini membuktikan bahwa pasar properti di Surabaya tetap menarik bagi investor.
Hal ini terlihat dari PT Arvada Investama yang telah memborong tiga tower apartemen milik PPRO di Surabaya, yaitu Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon. Ketiga apartemen tersebut berlokasi di kota Surabaya yang tersebar di tiga titik kota, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Barat.
"Pembelian tiga tower ini adalah sebagai bukti kepercayaan pasar terhadap produk-produk PPRO yang Inovatif," kata Taufik dalam pers rilisnya di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Belum lama ini PPRO mendapat kunjungan dari Zahid Bashir Managing Director Budget Petroleum Dubai, Uni Emirat Arab, dan Nanang CEO PT Arvada Investama, yang telah memborong tiga tower senilai Rp2,1 triliun.
"PPRO berterima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan kelancaran proses perizinan sehingga Apartemen tersebut saat ini sudah bisa dimulai pembangunannya. Pemkot Surabaya telah menciptakan suasana yang kondusif sehingga investor tetap tertarik untuk berinvestasi di Surabaya," pungkasnya.
(fjo)