Sri Mulyani Beberkan Alasan Tidak Rombak APBN 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan postur APBN 2018 masih sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan negara sehingga tidak membutuhkan adanya perubahan.
"Postur keseluruhan APBN 2018 masih bisa dipertahankan dengan baik. Seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan di 2018 tetap berjalan. Kami bahkan juga mengakomodasi beberapa tambahan belanja, seperti untuk Asian Games dan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendesak," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (11/7/2018).
Ia menjelaskan penerimaan negara saat ini masih terjaga dengan baik dengan proyeksi pada akhir tahun bisa mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN.
"Dari sisi penerimaan negara, seperti yang saya sampaikan tadi, outlook-nya akhir tahun mencapai sesuai dengan yang ada dalam UU APBN. Kombinasi antara pajak dan PNBP jumlahnya sesuai dengan pendapatan negara yang kami rencanakan pada tahun 2018. Dengan penerimaan dan belanja negara tetap sesuai, maka kami memutuskan ini telah mencerminkan kebutuhan penyelenggaraan perekonomian negara tahun 2018," jelasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Mei 2018, realisasi penerimaan pendapatan negara telah mencapai Rp685,06 triliun, pencapaian tersebut telah memenuhi 36,16% dari yang ditetapkan dalam APBN 2018.
Sementara itu, untuk realisasi belanja negara sampai dengan akhir Mei 2018 sebesar Rp779,51 triliun atau sebesar 35,10% dari alokasi APBN 2018. Jumlah itu pun meningkat 7,85% dari periode yang sama 2017.
"Postur keseluruhan APBN 2018 masih bisa dipertahankan dengan baik. Seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan di 2018 tetap berjalan. Kami bahkan juga mengakomodasi beberapa tambahan belanja, seperti untuk Asian Games dan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendesak," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (11/7/2018).
Ia menjelaskan penerimaan negara saat ini masih terjaga dengan baik dengan proyeksi pada akhir tahun bisa mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN.
"Dari sisi penerimaan negara, seperti yang saya sampaikan tadi, outlook-nya akhir tahun mencapai sesuai dengan yang ada dalam UU APBN. Kombinasi antara pajak dan PNBP jumlahnya sesuai dengan pendapatan negara yang kami rencanakan pada tahun 2018. Dengan penerimaan dan belanja negara tetap sesuai, maka kami memutuskan ini telah mencerminkan kebutuhan penyelenggaraan perekonomian negara tahun 2018," jelasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Mei 2018, realisasi penerimaan pendapatan negara telah mencapai Rp685,06 triliun, pencapaian tersebut telah memenuhi 36,16% dari yang ditetapkan dalam APBN 2018.
Sementara itu, untuk realisasi belanja negara sampai dengan akhir Mei 2018 sebesar Rp779,51 triliun atau sebesar 35,10% dari alokasi APBN 2018. Jumlah itu pun meningkat 7,85% dari periode yang sama 2017.
(fjo)