PLN Kejar Rasio Elektrifikasi 100% di Jabar Tuntas 2019
A
A
A
TASIKMALAYA - PT PLN (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi di regional Jawa Barat 100% pada Maret 2019. Realisasi rasio elektrifikasi Jabar saat ini telah mencapai 98%.
"Target rasio elektrifikasi Jawa Barat tercapai 100% tahun depan. Kami menargetkan paling lama Maret 2019," ujar General Manajer PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana di Cikupa, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/7/2018).
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), saat ini masih terdapat 300.000 rumah tangga tidak mampu yang belum teraliri listrik PLN. Rinciannya dari jumlah tersebut, sebesar 75% berstatus teraliri listrik tapi masih nyambung tetangga dan 25% sama sekali belum teraliri listrik dari PLN.
"Berdasarkan data, secara keseluruhan memang mereka termasuk rumah yang tidak mampu," kata dia.
Sebab itu, lanjut dia, PLN bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain melakukan sinergi memberikan penyambungan listrik gratis bagi 300.000 Kepala Keluarga di Jabar. Sinergi BUMN tersebut melibatkan PLN, Pertamina, BRI, BTN dan PNM.
Adapun tahap awal, kata dia, sinergi BUMN ini akan memberikan sambungan listrik untuk 40.000 rumah tangga miskin yang tersebar di Jabar dan Banten. Untuk wilayah Jabar terdiri dari lima wilayah, yaitu Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi. Sedangkan untuk wilayah Banten tersebar di Serang, Lebak dan Pandeglang.
"Penyambungan listrik gratis tahap pertama ini ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2018. Kami berharap, sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sudah selesai," ungkapnya.
Dia menuturkan, Sinergi BUMN dengan memberikan penyambungan listrik bagi warga yang tidak mampu tersebut merupakan tugas dari BUMN untuk meringankan beban warga miskin khususnya di Jabar dan Banten. Menurut dia, jika penyambungan listrik dengan tarif resmi, maka harus mengeluarkan kocek pribadi kurang lebih Rp1 juta.
Rinciannya, biaya penyambungan listrik sebesar Rp421.000 ditambah biaya instalasi sekitar Rp450.000 dan biaya sertifilasi layak operasi Rp40.000 sehingga totalnya sekitar Rp1 juta.
"Namun dengan program Sinergi BUMN ini, penyambungan listrik dapat dinikmati secara gratis," ujarnya.
Iwan melanjutkan, jika sebanyak 300.000 rumah tangga tidak mampu seluruhnya teraliri listrik dari PLN, maka dipastikan rasio elektrifikasi sebesar 100% akan segera tercapai.
"Jika 300.000 rumah tangga ini sudah resmi menjadi pelanggan PLN, maka rasio elektrifikasi dipastikan hampir 100%," ujarnya.
"Target rasio elektrifikasi Jawa Barat tercapai 100% tahun depan. Kami menargetkan paling lama Maret 2019," ujar General Manajer PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana di Cikupa, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/7/2018).
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), saat ini masih terdapat 300.000 rumah tangga tidak mampu yang belum teraliri listrik PLN. Rinciannya dari jumlah tersebut, sebesar 75% berstatus teraliri listrik tapi masih nyambung tetangga dan 25% sama sekali belum teraliri listrik dari PLN.
"Berdasarkan data, secara keseluruhan memang mereka termasuk rumah yang tidak mampu," kata dia.
Sebab itu, lanjut dia, PLN bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain melakukan sinergi memberikan penyambungan listrik gratis bagi 300.000 Kepala Keluarga di Jabar. Sinergi BUMN tersebut melibatkan PLN, Pertamina, BRI, BTN dan PNM.
Adapun tahap awal, kata dia, sinergi BUMN ini akan memberikan sambungan listrik untuk 40.000 rumah tangga miskin yang tersebar di Jabar dan Banten. Untuk wilayah Jabar terdiri dari lima wilayah, yaitu Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi. Sedangkan untuk wilayah Banten tersebar di Serang, Lebak dan Pandeglang.
"Penyambungan listrik gratis tahap pertama ini ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2018. Kami berharap, sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sudah selesai," ungkapnya.
Dia menuturkan, Sinergi BUMN dengan memberikan penyambungan listrik bagi warga yang tidak mampu tersebut merupakan tugas dari BUMN untuk meringankan beban warga miskin khususnya di Jabar dan Banten. Menurut dia, jika penyambungan listrik dengan tarif resmi, maka harus mengeluarkan kocek pribadi kurang lebih Rp1 juta.
Rinciannya, biaya penyambungan listrik sebesar Rp421.000 ditambah biaya instalasi sekitar Rp450.000 dan biaya sertifilasi layak operasi Rp40.000 sehingga totalnya sekitar Rp1 juta.
"Namun dengan program Sinergi BUMN ini, penyambungan listrik dapat dinikmati secara gratis," ujarnya.
Iwan melanjutkan, jika sebanyak 300.000 rumah tangga tidak mampu seluruhnya teraliri listrik dari PLN, maka dipastikan rasio elektrifikasi sebesar 100% akan segera tercapai.
"Jika 300.000 rumah tangga ini sudah resmi menjadi pelanggan PLN, maka rasio elektrifikasi dipastikan hampir 100%," ujarnya.
(ven)