Petrokimia Salurkan 48% Jatah Pupuk Subsidi
A
A
A
GRESIK - Produsen pupuk, PT Petrokimia Gresik terus berupaya mengurangi terjadinya kelangkaan pupuk subsidi. Salah satunya dengan memaksimalkan penyaluran pupuk subsidi yang menjadi jatah anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto menyatakan, tahun ini perusahaan yang dipimpinnya mendapat kepercayaan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 5,17 juta ton, dari alokasi nasional yang mencapai 9,55 juta ton.
"Nah, hingga saat ini, kami telah menyalurkan 2,51 juta ton atau sekitar 48% dari alokasi 5,17 juta ton yang menjadi tanggung jawab kami," ujarnya di Gresik, Jawa Timur, Kamis (12/7/2018).
Dan sambung dia, para petani tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk subsidi. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bulan Juli 2018, Petrokimia Gresik telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dari lini pertama hingga keempat sebanyak 1,12 juta ton.
"Rinciannya untuk urea 52.043 ton. Itu pun hanya di 10 kota dan kabuptaen di Jawa Timur yang menjadi tanggung jawab kami. Kemudian, jenis ZA sebanyak 195.803 ton, jenis SP-36 ada 207.071 ton, Phonska dengan 537.704 ton, dan Petroganik ada 126.884 ton," ungkap Nugroho.
Untuk mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan nasional, lanjut dia, Petrokimia Gresik sedang membangun beberapa proyek pengembangan beserta sarananya. Antara lain dermaga C, ALF3, conveying system tahap I, serta ammonium phospho flour recovery (APFR).
"Penguatan struktur usaha ini merupakan upaya kami untuk mendukung ketahanan pangan nasional, mendukung sektor agro industri di Indonesia, serta sebagai bentuk kesiapan diri menghadapi tantangan global yang kian kompetitif," pungkas Nugroho.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto menyatakan, tahun ini perusahaan yang dipimpinnya mendapat kepercayaan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 5,17 juta ton, dari alokasi nasional yang mencapai 9,55 juta ton.
"Nah, hingga saat ini, kami telah menyalurkan 2,51 juta ton atau sekitar 48% dari alokasi 5,17 juta ton yang menjadi tanggung jawab kami," ujarnya di Gresik, Jawa Timur, Kamis (12/7/2018).
Dan sambung dia, para petani tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk subsidi. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bulan Juli 2018, Petrokimia Gresik telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dari lini pertama hingga keempat sebanyak 1,12 juta ton.
"Rinciannya untuk urea 52.043 ton. Itu pun hanya di 10 kota dan kabuptaen di Jawa Timur yang menjadi tanggung jawab kami. Kemudian, jenis ZA sebanyak 195.803 ton, jenis SP-36 ada 207.071 ton, Phonska dengan 537.704 ton, dan Petroganik ada 126.884 ton," ungkap Nugroho.
Untuk mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan nasional, lanjut dia, Petrokimia Gresik sedang membangun beberapa proyek pengembangan beserta sarananya. Antara lain dermaga C, ALF3, conveying system tahap I, serta ammonium phospho flour recovery (APFR).
"Penguatan struktur usaha ini merupakan upaya kami untuk mendukung ketahanan pangan nasional, mendukung sektor agro industri di Indonesia, serta sebagai bentuk kesiapan diri menghadapi tantangan global yang kian kompetitif," pungkas Nugroho.
(ven)