Harga Minyak Menyusut Akibat OPEC dan Rusia Meningkatkan Produksi
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia menyusut pada perdagangan Jumat (13/7/2018) karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia meningkatkan produksinya.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International mereda 20 sen atau 0,3% menjadi USD74,25 per barel pada pukul 00:59 GMT. Pada Kamis kemarin, harga minyak Brent naik USD1,05 per barel setelah rebound dari sesi rendah di USD72,67 per barel. Secara keseluruhan, sepekan ini harga sudah jatuh hampir 4%.
Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) merosot 6 sen atau 0,1% menjadi USD70,27 per barel, setelah di sesi sebelumnya juga mengalami penurunan 5 sen. Artinya sepekan ini sudah turun hampir 5%.
Harga minyak di kedua patokan tersebut kini menderita kerugian, setelah para pedagang fokus pada kembalinya pasar minyak Libya dan kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Dan harga minyak yang selama ini terus menanjak mulai mereda seiring kembalinya OPEC dan Rusia untuk meningkatkan produksi. "Meningkatnya produksi dari negara-negara Teluk dan Rusia disambut baik tapi itu membuat pasokan minyak kembali meningkat dan membuat harga menjadi rentan," kata Badan Energi Internasional (EIA) yang berbasis di Paris dalam laporannya.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International mereda 20 sen atau 0,3% menjadi USD74,25 per barel pada pukul 00:59 GMT. Pada Kamis kemarin, harga minyak Brent naik USD1,05 per barel setelah rebound dari sesi rendah di USD72,67 per barel. Secara keseluruhan, sepekan ini harga sudah jatuh hampir 4%.
Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) merosot 6 sen atau 0,1% menjadi USD70,27 per barel, setelah di sesi sebelumnya juga mengalami penurunan 5 sen. Artinya sepekan ini sudah turun hampir 5%.
Harga minyak di kedua patokan tersebut kini menderita kerugian, setelah para pedagang fokus pada kembalinya pasar minyak Libya dan kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Dan harga minyak yang selama ini terus menanjak mulai mereda seiring kembalinya OPEC dan Rusia untuk meningkatkan produksi. "Meningkatnya produksi dari negara-negara Teluk dan Rusia disambut baik tapi itu membuat pasokan minyak kembali meningkat dan membuat harga menjadi rentan," kata Badan Energi Internasional (EIA) yang berbasis di Paris dalam laporannya.
(ven)