Usai Melonjak, Harga Minyak Hari Ini Ambles di Bawah USD100 per Barel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai melonjak hampir 4%, harga minyak mentah hari ini mengalami koreksi di tengah surutnya kekhawatiran ihwal penurunan produksi dari produsen Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau dikenal sebagai OPEC+.
Data perdagangan hingga pukul 09:52 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober koreksi 0,40% menjadi USD99,82 per barel, setelah sempat melejit 3,9% pada Selasa (23/8).
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober turun 0,32% sebesar USD93,44 per barel setelah melonjak 3,7% sebelumnya.
Lonjakan kedua harga ini masih bersifat terbatas menyusul sentimen masuknya pasokan Iran apabila kesepakatan pembicaraan tentang nuklirnya dengan barat menemui titik terang.
"Reli hari Selasa sudah berlebihan karena banyak investor tahu bahwa aliran minyak Iran ke pasar internasional akan membutuhkan waktu beberapa bulan," kata Analis Fujitomi Securiteis, Kazuhiko Saito, dilansir Reuters, Rabu (24/8/2022).
Saito memandang potensi pengurangan produksi OPEC+ juga diperkirakan tidak akan segera terjadi dan berdampak ke pasar.
"Namun, juga bukan berarti penurunan harga akan berlanjut, karena masih ada permintaan bahan bakar pemanas yang cukup kuat untuk musim dingin," tuturnya.
Data American Petroleum Institute pada Selasa lalu menunjukkan adanya penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat sekitar 5,6 juta barel per 19 Agustus 2022. Ini melebihi ekspektasi pasar sebesar 900.000.
Sebagai catatan, harga minyak telah melonjak cukup signifikan pada tahun 2022 yang sempat menembus level tertingginya sepanjang masa mencapai USD147 per barel.
Lihat Juga: 5 Jurusan Kuliah Favorit yang Lulusannya Banyak Diterima Kerja di Pertamina, Segini Gajinya
Data perdagangan hingga pukul 09:52 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober koreksi 0,40% menjadi USD99,82 per barel, setelah sempat melejit 3,9% pada Selasa (23/8).
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober turun 0,32% sebesar USD93,44 per barel setelah melonjak 3,7% sebelumnya.
Lonjakan kedua harga ini masih bersifat terbatas menyusul sentimen masuknya pasokan Iran apabila kesepakatan pembicaraan tentang nuklirnya dengan barat menemui titik terang.
"Reli hari Selasa sudah berlebihan karena banyak investor tahu bahwa aliran minyak Iran ke pasar internasional akan membutuhkan waktu beberapa bulan," kata Analis Fujitomi Securiteis, Kazuhiko Saito, dilansir Reuters, Rabu (24/8/2022).
Saito memandang potensi pengurangan produksi OPEC+ juga diperkirakan tidak akan segera terjadi dan berdampak ke pasar.
"Namun, juga bukan berarti penurunan harga akan berlanjut, karena masih ada permintaan bahan bakar pemanas yang cukup kuat untuk musim dingin," tuturnya.
Data American Petroleum Institute pada Selasa lalu menunjukkan adanya penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat sekitar 5,6 juta barel per 19 Agustus 2022. Ini melebihi ekspektasi pasar sebesar 900.000.
Sebagai catatan, harga minyak telah melonjak cukup signifikan pada tahun 2022 yang sempat menembus level tertingginya sepanjang masa mencapai USD147 per barel.
Lihat Juga: 5 Jurusan Kuliah Favorit yang Lulusannya Banyak Diterima Kerja di Pertamina, Segini Gajinya
(ind)