PLN Siap Penuhi Listrik Industri dan Bisnis di Sulawesi
A
A
A
JAKARTA - PLN siap memasok listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi, terutama smelter yang tersebar di Sulawesi bagian tenggara. Industri pengolahan dan pemurnian mineral logam dengan bahan dasar nikel atau semelter ini membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan handal.
Upaya pemenuhan listrik ini ditempuh PLN di antaranya melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW. Khusus untuk Sulawesi, PLN telah berhasil menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi. Didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan.
Angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
“Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda pada acara penandatanganan transaksi listrik dengan para investor yang bertajuk Welcome to Celebes di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Kepastian adanya pasokan listrik dari PLN ini disambut baik oleh para investor. Senin (23/7/2018), PLN menandatangani perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi. Sementara itu, untuk 5 investor lainnya akan melaksanakan penandatanganan MoU di tahap kedua. Para investor ini membangun smelter, kawasan industri, kawasan perumahan, hingga pengolahan LNG.
“Dari 18 investor ini, total listrik yang dapat diserap mencapai 2.029 MVA. Pertumbuhan pembangunan di Sulawesi tercermin juga melalui acara Welcome to Celebes ini, dimana melalui penandatanganan tersebut, artinya PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik untuk para pelanggan dan pelanggan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja. Ini juga menjadi bukti bahwa PLN siap memberikan solusi kelistrikan untuk para pelanggan dan calon pelanggan,” ujarnya.
Lebih lanjut Huda mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang pada hari ini melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL, dan Energize. “Semoga ke depannya kerja sama antara PLN dan sektor industri dapat semakin meningkat dan memberikan berkat untuk banyak pihak. PLN selalu siap memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dari mulai pelanggan kecil hingga pelanggan besar termasuk industri smelter,” terangnya.
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa program PLN untuk energize industri ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan. "Apa yang dilakukan PLN ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan. Kunci untuk mengentaskan kemiskinan serta memperoleh pendidikan dan ekonomi yang memadai adalah PLN. Dengan listrik dari PLN maka terwujud semua itu," kata Nurdin.
Salah satu pelanggan PLN dari industri smelter, yakni Direktur PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Jos Stefan Hideky menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah Bantaeng dan PLN. "40 MVA untuk industri smelter kami sudah tersambung PLN. Terima kasih untuk Pemda Bantaeng serta PLN yang telah siang dan malam membantu proses penyambungan di lapangan. Mudah-mudahan kerjasama penyambungan listrik untuk industri kami dapat terus dilaksanakan," ujar Jos.
Dengan kerja sama antara PLN dan sektor industri ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect. Yang mana terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja dan mendorong roda perekonomian di Sulawesi khususnya dan Indonesia secara umum.
Upaya pemenuhan listrik ini ditempuh PLN di antaranya melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW. Khusus untuk Sulawesi, PLN telah berhasil menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi. Didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan.
Angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
“Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda pada acara penandatanganan transaksi listrik dengan para investor yang bertajuk Welcome to Celebes di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Kepastian adanya pasokan listrik dari PLN ini disambut baik oleh para investor. Senin (23/7/2018), PLN menandatangani perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi. Sementara itu, untuk 5 investor lainnya akan melaksanakan penandatanganan MoU di tahap kedua. Para investor ini membangun smelter, kawasan industri, kawasan perumahan, hingga pengolahan LNG.
“Dari 18 investor ini, total listrik yang dapat diserap mencapai 2.029 MVA. Pertumbuhan pembangunan di Sulawesi tercermin juga melalui acara Welcome to Celebes ini, dimana melalui penandatanganan tersebut, artinya PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik untuk para pelanggan dan pelanggan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja. Ini juga menjadi bukti bahwa PLN siap memberikan solusi kelistrikan untuk para pelanggan dan calon pelanggan,” ujarnya.
Lebih lanjut Huda mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang pada hari ini melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL, dan Energize. “Semoga ke depannya kerja sama antara PLN dan sektor industri dapat semakin meningkat dan memberikan berkat untuk banyak pihak. PLN selalu siap memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dari mulai pelanggan kecil hingga pelanggan besar termasuk industri smelter,” terangnya.
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa program PLN untuk energize industri ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan. "Apa yang dilakukan PLN ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan. Kunci untuk mengentaskan kemiskinan serta memperoleh pendidikan dan ekonomi yang memadai adalah PLN. Dengan listrik dari PLN maka terwujud semua itu," kata Nurdin.
Salah satu pelanggan PLN dari industri smelter, yakni Direktur PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Jos Stefan Hideky menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah Bantaeng dan PLN. "40 MVA untuk industri smelter kami sudah tersambung PLN. Terima kasih untuk Pemda Bantaeng serta PLN yang telah siang dan malam membantu proses penyambungan di lapangan. Mudah-mudahan kerjasama penyambungan listrik untuk industri kami dapat terus dilaksanakan," ujar Jos.
Dengan kerja sama antara PLN dan sektor industri ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect. Yang mana terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja dan mendorong roda perekonomian di Sulawesi khususnya dan Indonesia secara umum.
(poe)