BI Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Melebar ke USD25 M
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) akan sedikit melebar pada tahun ini sebesar USD25 miliar, dibanding akhir tahun lalu sebesar USD17,53 miliar.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, meski melebar, namun defisit tersebut masih dalam ketentuan yakni di bawah 3% Produk Domestik Bruto (PDB).
"(Defisit) USD25 miliar, bisa lebih, tapi (masih) di bawah 3%," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/7/2017).
Mirza menjelaskan, BI mempunyai beberapa cara untuk menjaga agar defisit tidak melebar lebih jauh. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan 12 bulan.
"Portofolio ini bisa dalam bentuk mereka beli SBI. Harus ada modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan utang luar negeri," katanya.
Menurutnya, instrumen SBI tidak sama seperti Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). SBI bisa dibeli oleh warga negara asing, sehingga menjadi pilihan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Selama ini bank pakai SDBI, nah SBI ini boleh dibeli asing, SDBI enggak boleh. Jadi ada instrumen lain untuk investor masuk ke Indonesia," pungkasnya.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, meski melebar, namun defisit tersebut masih dalam ketentuan yakni di bawah 3% Produk Domestik Bruto (PDB).
"(Defisit) USD25 miliar, bisa lebih, tapi (masih) di bawah 3%," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/7/2017).
Mirza menjelaskan, BI mempunyai beberapa cara untuk menjaga agar defisit tidak melebar lebih jauh. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan 12 bulan.
"Portofolio ini bisa dalam bentuk mereka beli SBI. Harus ada modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan utang luar negeri," katanya.
Menurutnya, instrumen SBI tidak sama seperti Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). SBI bisa dibeli oleh warga negara asing, sehingga menjadi pilihan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Selama ini bank pakai SDBI, nah SBI ini boleh dibeli asing, SDBI enggak boleh. Jadi ada instrumen lain untuk investor masuk ke Indonesia," pungkasnya.
(fjo)