BI Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan 2020 Capai 1,5%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) sepanjang 2020 akan lebih rendah dari perkiraan. BI mengatakan kemungkinan defisit transaksi berjalan tahun ini akan berada di sekitar 1,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Jauh di bawah prakiraan semula 2,5% sampai 3% dari PDB. Demikian pula defisit transaksi berjalan tahun 2021 diprakirakan berada di bawah 2,5% hingga 3% PDB," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (18/6/2020). Baca: BI: Inflasi Mei 2020 Masih Sesuai Target
Perry melanjutkan data Mei 2020 menunjukkan Neraca Perdagangan mencatat surplus USD2,09 miliar, membaik dari kondisi bulan April yang mengalami defisit USD372,1 juta.
"Selain itu, aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut dipengaruhi meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia," katanya.
"Jauh di bawah prakiraan semula 2,5% sampai 3% dari PDB. Demikian pula defisit transaksi berjalan tahun 2021 diprakirakan berada di bawah 2,5% hingga 3% PDB," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (18/6/2020). Baca: BI: Inflasi Mei 2020 Masih Sesuai Target
Perry melanjutkan data Mei 2020 menunjukkan Neraca Perdagangan mencatat surplus USD2,09 miliar, membaik dari kondisi bulan April yang mengalami defisit USD372,1 juta.
"Selain itu, aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut dipengaruhi meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia," katanya.
(bon)