Titik Balik Perusahaan Raksasa Migas Asal Inggris

Jum'at, 27 Juli 2018 - 15:38 WIB
Titik Balik Perusahaan Raksasa Migas Asal Inggris
Titik Balik Perusahaan Raksasa Migas Asal Inggris
A A A
LONDON - Perusahaan minyak raksasa British Petroleum (BP) membeli aset shale AS senilai USD10,5 miliar untuk menjadi sinyal kebangkitan perusahaan migas asal Inggris tersebut. Kenaikan harga minyak membuat teknik ekstraksi menjadi lebih menarik.

Seperti dilansir BBC, Jumat (27/7/2018) pembelian BP tersebut menjadi akuisisi terbesar perusahaan sejak kecelakaan Deepwater Horizon di Teluk Meksiko, yang masih dibayar di AS. Aset tersebut dijual oleh perusahaan pertambangan Australia BHP Billiton.

Bos BP, Bob Dudley menyebutkan kesepakatan itu sebarai akuisisi transformasional. "Ini adalah langkah besar dalam memberikan strategi hulu kami dan penambahan kelas dunia untuk portofolio khas BP," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan itu menandai titik balik bagi BP, yang harus membangun kembali reputasinya di AS dan masih membayar hutang USD65 miliar terkait pembersihan dan biaya penalti yang dihasilkan dari bencana rig Teluk Meksiko pada tahun 2010, silam.

BP mengatakan pihaknya yakin kesepakatan ini bakal memiliki dampak positif untuk meningkatkan nilai kekayaan dan sebagai hasilnya akan meningkatkan dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham untuk pertama kalinya dalam empat tahun dan akan membeli kembali saham senilai USD6 miliar. Namun, saham BP tercatat turun 1,7% menyusul pengumuman di awal perdagangan London.

Kesepakatan itu menjadi akuisisi terbesar BP selama hampir 20 tahun dan akan meningkatkan sumber daya minyak dan gas darat AS sebesar 57%. Berdasarkan kesepakatan itu, anak perusahaan BP Amerika akan mengakuisisi Petrohawk Energy Corporation, yang memegang BHP's Eagle Ford, Haynesville dan aset permian di Texas dan Louisiana.

BHP menghabiskan USD20 miliar untuk membeli aset pada tahun 2011. Selanjutnya diikuti oleh penurunan harga energi, hingga merusak nilai investasi BHP. Namun harga minyak dan gas baru-baru ini naik dengan harga minyak saat ini melewati level USD70 per barel, membuat ekstraksi dinilai lebih menguntungkan lagi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6298 seconds (0.1#10.140)