Penguatan Rupiah Diprediksi Berlanjut

JAKARTA - Pergerakan rupiah masih menyimpan potensi kenaikannya seiring tren pelemahan laju USD. Diharapkan kondisi ini masih dapat bertahan di pekan depan untuk mendukung kenaikan lanjutan dari rupiah.

Meski laju CNY cenderung melemah dengan rencana PboC yang mendevaluasi nilai CNY, namun juga diikuti pelemahan dolar Amerika Serikat (USD).

Dari dalam negeri pun masih ada sejumlah sentimen positif terutama dari kondisi makro dalam negeri dengan adanya rilis inflasi diperkirakan akan berada di kisaran level 0,48%-0,64% month to month untuk mendukung terapresiasinya rupiah.

"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali membuat rupiah melemah," ujar pengamat pasar modal Reza Priyambada di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada pada rentang support Rp14.427/USD dan resisten Rp14.402/USD.

Sementara, pergerakan USD akhir pekan lalu yang kembali melemah dimanfaatkan rupiah untuk kembali menguat dan juga ditopang oleh sejumlah sentimen positif.

Adapun nilai tukar rupiah terapresiasi 0,43% dari sebelumnya turun 0,71 %. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp14.560/USD atau lebih tinggi dari sebelumnya di level Rp14.540/USD.

"Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp14.380/USD atau di atas sebelumnya di angka Rp14.363/USD. Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di bawah target support Rp14.545/USD dan di atas resisten Rp14.465/USD," pungkasnya.