Indo Mineralita Prima-ModernCikande Industrial Estate Bangun Komplek Smelter

Selasa, 31 Juli 2018 - 18:32 WIB
Indo Mineralita Prima-ModernCikande Industrial Estate Bangun Komplek Smelter
Indo Mineralita Prima-ModernCikande Industrial Estate Bangun Komplek Smelter
A A A
JAKARTA - Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) merupakan salah satu kawasan industri terbaik di Indonesia, dengan masifnya pengembangan berbagai fasilitas di dalam kawasan industri yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten, demi mendukung berbagai aktifitas bisnis para tenantnya.

Tidak mengherankan, bila saat ini, kawasan industri ModernCikande semakin diminati para investor dan pelaku industri, baik dari dalam maupun manca negara yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Dari total lahan 3.175 hektare, luas lahan yang telah dikembangkan saat ini mencapai 40% dengan sisa landbank sekitar 1.500-an hektare. Saat ini, ModernCikande dihuni lebih dari 200 perusahaan, baik lokal maupun multinasional dari berbagai ragam jenis usaha. Perusahaan yang mendominasi adalah perusahaan petrokimia, baja, logam, perusahaan bahan bangunan dan material.

Salah satu tenant, yaitu perusahaan tambang PT Indo Mineralita Prima (IMP) berencana membangun komplek smelter di kawasan ini. Pemegang konsesi penambangan bijih timah, seng dan logam di Provinsi Kalimantan Tengah ini, akan mengakuisisi lahan industri seluas 10 hektare yang akan dilakukan secara bertahap hingga kuartal I 2019 mendatang. Smelter sendiri adalah fasilitas pengolahan hasil tambang agar mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku akhir.

Kerja sama pembangunan komplek smelter tersebut didahului dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara PT IMP yang diwakili oleh Direktur PT IMP Craig A. Owensby dan Direktur Utama PT Modern Industrial Estate Pascall Wilson di Jakarta.

Craig menuturkan, dipilihnya kawasan industri ModernCikande sebagai lokasi smelter setelah mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain, aksesibilitas kawasan yang baik, kemudahan logistik bersama dengan pasokan energi dan industri air, izin lingkungan serta konstruksi lead time.

Sementara, Pascal menyambut baik atas dipercayakannya kawasan industri ModernCikande sebagai lokasi pembangunan smelter oleh PT IMP. Karena itu, dirinya berharap agar rencana kerjasama serupa dapat terus berlanjut di masa-masa mendatang.

Dalam nota kesepahaman tersebut disebutkan, sebagai perusahaan tambang, PT IMP diwajibkan untuk memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah terkait perizinan serta lisensi sebagai perusahaan pengelola tambang, logistik dan juga pengeoperasian smelter. Sementara, PT Modern Industrial Estat selaku pengembang berkomitmen untuk menyediakan lahan yang ditentukan termasuk penyediaan berbagai fasilitas.

"Adapun, pelaksanaan lebih lanjut Nota Kesepakatan tersebut akan diatur secara rinci dalam Surat Perjanjian Jual Beli, tentunya sesuai dengan kaidah hukum dan peraturan yang berlaku," papar Pascal Wilson dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Selain pembangunan komplek smelter, pada tahun ini, ModernCikande Industrial Estate kembali berinovasi dengan mulai mengembangkan Modern Halal Valley, sebuah kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia seluas 500 hektare. Kawasan ini nantinya terdiri dari Halal Integrated Supply Chain, Standard Factory Building, Industrial Land, dan Logistic Park.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4461 seconds (0.1#10.140)