Konsumsi Kopi Dunia Meningkat, UKM Kembangkan Industri Kopi Nasional

Rabu, 01 Agustus 2018 - 17:36 WIB
Konsumsi Kopi Dunia Meningkat, UKM Kembangkan Industri Kopi Nasional
Konsumsi Kopi Dunia Meningkat, UKM Kembangkan Industri Kopi Nasional
A A A
MATARAM - Tumbuhnya konsumsi kopi global memberi dampak positif. Data International Coffee Organization (ICO) menunjukkan bahwa konsumsi kopi dunia pada periode 2016/2017 tumbuh 1,9% atau naik menjadi 157,38 juta karung.

Indonesia sebagai negara penghasil dan eksportir kopi terbesar kedua dunia, turut menangguk keuntungan dengan tren meningkatnya konsumsi kopi dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi nasional pada 2017 tumbuh 12,56% atau naik menjadi 464 ribu ton dari tahun sebelumnya.

Guna terus membangkitkan industri kopi nasional, sekaligus untuk mendorong partisipasi aktif bisnis UKM dalam proses industri kopi, Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Temu Bisnis Peningkatan Kerja Sama dan Jaringan Usaha Koperasi Berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Temu bisnis ini sangat penting dan strategis karena kopi merupakan minuman yang tetap diminati oleh masyarakat di seluruh dunia,” kata Plt Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, Rosdiana V Sipayung, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB, Rabu (1/8).

Rosdiana menjelaskan, nilai ekspor kopi Indonesia meningkat 17,48%, menjadi US $ 1,18 miliar atau sekitar Rp15,9 triliun. Ekspor kopi Indonesia terbesar tercatat pada 2013, yakni mencapai 532 ribu ton. Amerika Serikat (AS) merupakan pasar kopi terbesar bagi Indonesia, disusul Malaysia, Jerman, Italia, Rusia dan Jepang.

“Tidak kurang dari 63 ribu ton atau sebesar 13% dari total ekspor kopi nasional dikirim ke AS dengan nilai mencapai US$ 256 juta,” jelas Rosdiana.

Kopi dihasilkan di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya NTB. Kopi salah satu komoditas unggulan produk perkebunan NTB. Kopi yang tumbuh dan berkembang di antaranya jenis arabica, dan robusta. Untuk kopi arabica memiliki citra rasa specialty terdapat di lereng Gunung Rinjani, Lombok Timur, dan di Tepal Sumbawa.

Sedangkan untuk jenis Kopi Robusta terdapat di hampir semua kabupaten di seluruh Nusa Tenggara Barat, seperti Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Dompu dan Kabupaten Bima.

Produksi kopi daerah NTB tahun 2015 tercatat sebesar 4.762 ton, merupakan potensi yang cukup besar untuk dilakukan pengolahan gunameningkatkan nilai tambah bagi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja dalam rangka pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Asisten Deputi Industri dan Jasa Ari Anindya Hartika mengatakan, acara Temu Bisnis ini merupakan media untuk memperluas jaringan usaha serta kemitraan antara Koperasi dan UKM pengelola kopi dengan mita (cafe), serta kerja sama antar koperasi, pelaku usaha kopi yang pada saatnya nanti akan melakukan ekspor kopi.

Temu Bisnis menghadirkan narasumber dari Asosiasi Kopi Spesialis Indonesia (ASKSI), Wangi-Wangi Coffe Roastery NTB dan Kisah Sukses KSU Puncang Ngengas, Sumbawa, dalam mengelola kopi berbasis EBT, serta diikuti oleh 40 peserta dari UKM kopi.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3518 seconds (0.1#10.140)