Mempertahankan Daya Beli Masyarakat di Tengah Ketidakpastian Global
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, pemerintah berupaya mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global saat ini. Persentase PDB yang 57% berasal dari konsumsi menjadi faktor utama untuk terus melakukan stabilisasi harga, salah satunya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Staf Ahli Menteri Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Suminto menyampaikan, harga BBM dipengaruhi oleh harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Keduanya menjadi penting dalam pengaruh terhadap anggaran pemerintah.
Dia mengatakan, perkembangan ekonomi global ditandai dengan membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS). AS mendorong kebijakan moneter lebih progresif melalui peningkatan suku bunga atau Fed rate yang lebih cepat dari sisi frekuensi serta besarannya.
Demikian juga dari kebijakan fiskal, AS menaikkan yield treasury, sehingga menyebabkan arus modal balik ke AS. Kejadian ini mengakibatkan nilai tukar selain USD mengalami pelemahan, terutama rupiah.
"Mata uang negara selain Amerika Serikat mengalami pelemahan, terutama rupiah," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Sementara, untuk harga minyak tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dari perkiraan pemerintah. Asumsi ini otomatis mempengaruhi hitungan subsidi BBM.
"Perkembangan asumsi makro kita merupakan indikator yang kita gunakan untuk menyusun APBN," pungkasnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Suminto menyampaikan, harga BBM dipengaruhi oleh harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Keduanya menjadi penting dalam pengaruh terhadap anggaran pemerintah.
Dia mengatakan, perkembangan ekonomi global ditandai dengan membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS). AS mendorong kebijakan moneter lebih progresif melalui peningkatan suku bunga atau Fed rate yang lebih cepat dari sisi frekuensi serta besarannya.
Demikian juga dari kebijakan fiskal, AS menaikkan yield treasury, sehingga menyebabkan arus modal balik ke AS. Kejadian ini mengakibatkan nilai tukar selain USD mengalami pelemahan, terutama rupiah.
"Mata uang negara selain Amerika Serikat mengalami pelemahan, terutama rupiah," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Sementara, untuk harga minyak tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dari perkiraan pemerintah. Asumsi ini otomatis mempengaruhi hitungan subsidi BBM.
"Perkembangan asumsi makro kita merupakan indikator yang kita gunakan untuk menyusun APBN," pungkasnya.
(ven)