BFI Finance Pacu Pembiayaan Permesinan
A
A
A
SURABAYA - PT BFI Finance Indonesia Tbk berupaya memacu pembiayaan sektor permesinan. Saat ini, sektor tersebut baru menyumbang 12% dari total pembiayaan. Sektor terbesar masih disumbang dari sektor pembiayaan mobil bekas yang mencapai 70%.
Coorpotare Manager PT BFI Finance Indonesia, Lily Listyani mengatakan, per semester I 2018, total pembiayan untuk sektor permesinan Rp18,8 miliar. Capaian tersebut naik 18,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, pihaknya membidik pertumbuhan pembiayaan sektor mesin hingga 20%.
"Ke depan, kami juga berharap kontribusi pembiayaan permesinan bisa menyamai sektor mobil bekas. Dari 100% pembiayaan permesinan, sekitar 60% adalah mesin cetak. Sisanya sebesar 30% mesin alat berat. Sisanya lain-lain," katanya disela-sela Surabaya Printing Expo di Grand City, Kamis (2/8/2018).
Regional Manager PT BFI Finance Indonesia, Tan Eng Han menambahkan, pihaknya menggenjot pembiayaan sektor permesinan karena sektor ini diprediksi akan tumbuh tinggi. Selain didorong pertumbuhan ekonomi, juga akan dipicu dari perhelatan Pemilu serentak.
Tahun depan ada Pemilu serentak yang memiliki wakil rakyat tingkat kabupaten dan kota, provinsi hingga pemerintah pusat. Selain itu juga ada Pemilihan Presiden (Pilpres). "Tentu kegiatan tersebut membutuhkan alat peraga yang dicetak," ujarnya.
Untuk bisa bertahan dan berkembang ditengah persaingan bisnis yang ketat, pihaknya memperbanyak produk pembiayaan. Dengan begitu, masyarakat memiliki banyak pilihan ketika ingin mendapat pembiayaan dari BFI. Semua disesuaikan dengan kebutuhan. "Kami berupaya terus mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk," terangnya.
Sementara itu, data PT BFI Finance Indonesia Tbk menunjukkan, selama semester I 2018 mencatat laba bersih Rp702,8 miliar, naik 33,65% dari periode yang sama tahun lalu Rp525,85 miliar. Pertumbuhan laba bersih emiten berkode BFIN ini seiring adanya peningkatan pendapatan yang mencapai Rp2,42 triliun. Angka itu tumbuh 28,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,88 triliun.
Coorpotare Manager PT BFI Finance Indonesia, Lily Listyani mengatakan, per semester I 2018, total pembiayan untuk sektor permesinan Rp18,8 miliar. Capaian tersebut naik 18,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, pihaknya membidik pertumbuhan pembiayaan sektor mesin hingga 20%.
"Ke depan, kami juga berharap kontribusi pembiayaan permesinan bisa menyamai sektor mobil bekas. Dari 100% pembiayaan permesinan, sekitar 60% adalah mesin cetak. Sisanya sebesar 30% mesin alat berat. Sisanya lain-lain," katanya disela-sela Surabaya Printing Expo di Grand City, Kamis (2/8/2018).
Regional Manager PT BFI Finance Indonesia, Tan Eng Han menambahkan, pihaknya menggenjot pembiayaan sektor permesinan karena sektor ini diprediksi akan tumbuh tinggi. Selain didorong pertumbuhan ekonomi, juga akan dipicu dari perhelatan Pemilu serentak.
Tahun depan ada Pemilu serentak yang memiliki wakil rakyat tingkat kabupaten dan kota, provinsi hingga pemerintah pusat. Selain itu juga ada Pemilihan Presiden (Pilpres). "Tentu kegiatan tersebut membutuhkan alat peraga yang dicetak," ujarnya.
Untuk bisa bertahan dan berkembang ditengah persaingan bisnis yang ketat, pihaknya memperbanyak produk pembiayaan. Dengan begitu, masyarakat memiliki banyak pilihan ketika ingin mendapat pembiayaan dari BFI. Semua disesuaikan dengan kebutuhan. "Kami berupaya terus mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk," terangnya.
Sementara itu, data PT BFI Finance Indonesia Tbk menunjukkan, selama semester I 2018 mencatat laba bersih Rp702,8 miliar, naik 33,65% dari periode yang sama tahun lalu Rp525,85 miliar. Pertumbuhan laba bersih emiten berkode BFIN ini seiring adanya peningkatan pendapatan yang mencapai Rp2,42 triliun. Angka itu tumbuh 28,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,88 triliun.
(ven)