Indonesia Hadirkan Produk Kriya di New York
A
A
A
PADA perhelatan New York Now (NY Now) 2018, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) akan mengirim delapan merek produk ekonomi kreatif dari subsektor kriya.
Kedelapan merek produk itu adalah Sackai Bags, Siji, Kana Goods, Noesa, Kayou, Pala Nusantara, Jenggala, dan Indo Risakti. Semua terpilih melalui kurasi produk kreatif yang digelar sejak Maret 2018.
“Pendukungan subsektor kriya dalam ajang New York Now 2018 merupakan komitmen Bekraf untuk mempromosikan produk-produk Indonesia ke seluruh dunia,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak.
Delapan merek terpilih itu dijaring melalui metode open call dari ratusan produk yang mendaftar. Semuanya sudah sesuai kriteria produk yang ditetapkan pada NY 2018. Di antaranya, karya harus memenuhi unsur orisinalitas, desain asli Indonesia dan bukan imitasi atau replika karya yang sudah ada; produk yang dihasilkan berupa produk handmade berkarakter khas Indonesia, berbahan lokal Indonesia karya harus bertanggung jawab terhadap alam, lingkungan hidup, dan aman untuk manusia.
Sisi packaging juga harus mencerminkan tren masa kini, seperti streamlined dan minimalis. Selain itu, produk tersebut harus memiliki latar belakang cerita tentang produsen dan produk, mencantumkan nama desainer yang terlibat dalam penciptaan karya, mencantumkan deskripsi singkat mengenai konsep desain karya, dan nilai tambah atas karya, misalnya mempekerjakan masyarakat setempat dan ramah lingkungan.
Adapun NY Now 2018 akan diadakan di Jacob Javits Center, New York, dan berlangsung selama empat hari sejak 12-15 Agustus 2018. Ini adalah pameran dagang internasional yang khusus menampilkan produk subsektor kriya dengan tagline The Market for Home , Lifestyle + Gift.
Sebanyak 24.000 industri ritel dan ratusan ribu produk kriya dari berbagai negara akan ditampilkan dalam pameran itu. Tahun 2018 merupakan tahun ketiga Bekraf Indonesia melalui Bekraf memamerkan karya istimewa anak bangsa di ajang NY Now.
Sebelumnya pada 2017, Bekraf juga memfasilitasi delapan merek produk ekonomi kreatif dalam ajang pameran internasional ini. Seni kriya merupakan subsektor ciri khas bangsa Indonesia dan sangat lekat dengan industri pariwisata.
Subsektor ini sudah berkontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif, yaitu 15,40% dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp922,59 triliun. Kepala Bekraf Triawan Munaf optimistis PDB ekonomi kreatif akan tembus hingga Rp1.000 triliun.
“Kami sangat yakin dan optimistis pencapaian PDB dari ekonomi kreatif mencapai Rp1.000 triliun,” ujarnya. Untuk bisa tampil maksimal, Bekraf bekerja sama dengan banyak pihak, terutama KJRI New York, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, serta menggandeng konsultan atau kurator internasional Jennifer Isaacson dari Byhand Consulting yang berbasis di Amerika Serikat.
Sementara itu, kurator dari Indonesia yang terlibat dalam proses seleksi adalah Diana Nazir dari Himpunan Desainer Interior Indonesia, Yanna Diah Kusumawati dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia, dan Christianto Prabawa dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia. Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif.
Bekraf mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan menyinkronkan kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
Kedelapan merek produk itu adalah Sackai Bags, Siji, Kana Goods, Noesa, Kayou, Pala Nusantara, Jenggala, dan Indo Risakti. Semua terpilih melalui kurasi produk kreatif yang digelar sejak Maret 2018.
“Pendukungan subsektor kriya dalam ajang New York Now 2018 merupakan komitmen Bekraf untuk mempromosikan produk-produk Indonesia ke seluruh dunia,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak.
Delapan merek terpilih itu dijaring melalui metode open call dari ratusan produk yang mendaftar. Semuanya sudah sesuai kriteria produk yang ditetapkan pada NY 2018. Di antaranya, karya harus memenuhi unsur orisinalitas, desain asli Indonesia dan bukan imitasi atau replika karya yang sudah ada; produk yang dihasilkan berupa produk handmade berkarakter khas Indonesia, berbahan lokal Indonesia karya harus bertanggung jawab terhadap alam, lingkungan hidup, dan aman untuk manusia.
Sisi packaging juga harus mencerminkan tren masa kini, seperti streamlined dan minimalis. Selain itu, produk tersebut harus memiliki latar belakang cerita tentang produsen dan produk, mencantumkan nama desainer yang terlibat dalam penciptaan karya, mencantumkan deskripsi singkat mengenai konsep desain karya, dan nilai tambah atas karya, misalnya mempekerjakan masyarakat setempat dan ramah lingkungan.
Adapun NY Now 2018 akan diadakan di Jacob Javits Center, New York, dan berlangsung selama empat hari sejak 12-15 Agustus 2018. Ini adalah pameran dagang internasional yang khusus menampilkan produk subsektor kriya dengan tagline The Market for Home , Lifestyle + Gift.
Sebanyak 24.000 industri ritel dan ratusan ribu produk kriya dari berbagai negara akan ditampilkan dalam pameran itu. Tahun 2018 merupakan tahun ketiga Bekraf Indonesia melalui Bekraf memamerkan karya istimewa anak bangsa di ajang NY Now.
Sebelumnya pada 2017, Bekraf juga memfasilitasi delapan merek produk ekonomi kreatif dalam ajang pameran internasional ini. Seni kriya merupakan subsektor ciri khas bangsa Indonesia dan sangat lekat dengan industri pariwisata.
Subsektor ini sudah berkontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif, yaitu 15,40% dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp922,59 triliun. Kepala Bekraf Triawan Munaf optimistis PDB ekonomi kreatif akan tembus hingga Rp1.000 triliun.
“Kami sangat yakin dan optimistis pencapaian PDB dari ekonomi kreatif mencapai Rp1.000 triliun,” ujarnya. Untuk bisa tampil maksimal, Bekraf bekerja sama dengan banyak pihak, terutama KJRI New York, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, serta menggandeng konsultan atau kurator internasional Jennifer Isaacson dari Byhand Consulting yang berbasis di Amerika Serikat.
Sementara itu, kurator dari Indonesia yang terlibat dalam proses seleksi adalah Diana Nazir dari Himpunan Desainer Interior Indonesia, Yanna Diah Kusumawati dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia, dan Christianto Prabawa dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia. Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif.
Bekraf mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan menyinkronkan kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
(don)