Cegah Defisit Perdagangan, Pembatasan Impor Mobil Mewah Didukung

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 19:50 WIB
Cegah Defisit Perdagangan, Pembatasan Impor Mobil Mewah Didukung
Cegah Defisit Perdagangan, Pembatasan Impor Mobil Mewah Didukung
A A A
JAKARTA - Prioritaskan kepentingan ekonomi negara, mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) Ahmad Sahroni mendukung penuh penyataan Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengusulkan penghentian impor mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini guna menjaga neraca perdagangan Indonesia. Hal ini menyikapi potensi terjadinya defisit transaksi berjalan yang diakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu belakangan.

Sahroni yang juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan, sebagai pribadi dan mantan presiden salah satu klub pemilik supercar, dirinya tentu merasa sedih jika pemerintah mengeluarkan kebijakan penghentian mobil mewah di atas 3000cc. Namun sebagai warga negara Indonesia, dirinya menekankan pecinta supercar harus mau mendukung langkah pemerintah yang berupaya menstabilkan perekonomian.

“Sedih tentunya karena itu artinya akan berpengaruh pada bertambahnya anggota klub. Para pecinta mobil mewah juga tentunya merasa sedih bila tak dapat memiliki supercar yang diinginkan, termasuk bila ada model terbaru yang diluncurkan. Tetapi sekali lagi saya tekankan kepentingan nasional harus didahulukan dari kepentingan pribadi ataupun klub dan golongan,” tegas Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/8/2018).

“Kita semua harus mendukung kebijakan pemerintah agar perekonomian stabil dan membaiknya nilai ekspor Indonesia. Terlebih Wapres Jusuf Kalla telah menekankan Indonesia membutuhkan dollar dalam jumlah besar, jadi kami mendukung penghentian impor supercar dan mendorong ekspor lebih tinggi dibanding sebelumnya,” imbuh politisi NasDem ini.

Sebelumnya saat acara Business Lunch di Jakarta, Kamis (2/8), JK mengemukakan penghentian impor mobil-mobil mewah bertujuan menjaga neraca perdagangan Indonesia. JK memandang langkah itu dapat menekan tingginya impor dibanding ekspor nasional, sehingga berujung pada surplusnya neraca perdagangan Indonesia. "Ini akan diklasifikasikan untuk mengurangi impornya, saya malah mengusulkan sudah kita hentikan impor mobil yang di atas 3.000 cc," ucap JK di berbagai media.

Mobil mewah yang dimaksud, lanjut JK seperti Ferrari, Lamborghini dan mobil mewah lainnya yang berasal dari impor. "Tidak usah impor Ferrari, tidak usah impor Lamborghini, contohnya macam-macam itu supaya mengurangi faktor-faktor impor tadi," tukas JK yang juga menerangkan setelah mampu menekan impor, pemerintah harus meningkatkan kinerja ekspor. Salah satunya adalah minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke Eropa.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4443 seconds (0.1#10.140)