OJK Siapkan Kebijakan Khusus Pasca Gempa Lombok

Selasa, 07 Agustus 2018 - 14:31 WIB
OJK Siapkan Kebijakan Khusus Pasca Gempa Lombok
OJK Siapkan Kebijakan Khusus Pasca Gempa Lombok
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau perkembangan dampak dari bencana gempa bumi yang melanda Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu malam kemarin (5/8).

“Kita terus memantau dan mendata dampak dari bencana ini dan hari ini OJK menurunkan tim dari Kantor Pusat untuk melakukan assessment. Kita akan pertimbangkan jika diperlukan kebijakan khusus terkait dampak terhadap industri jasa keuangan di NTB,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Selasa.

OJK terus melakukan komunikasi dan memonitor industri jasa keuangan agar tetap dapat melayani transaksi keuangan masyarakat. "Kita akan memastikan masyarakat terinformasi kantor bank maupun jaringan ATM yang dapat beroperasi secara terbatas akibat dampak bencana," jelas Wimboh.

Informasi tersebut dapat diakses melalui Layanan OJK pada telepon nomor 157 atau kontak layanan konsumen untuk masing-masing lembaga jasa keuangan. Anggota Dewan Komisioner dan segenap jajaran pegawai OJK menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah tersebut.

Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto mengatakan, jaringan dan layanan perseroan juga merasakan dampak bencana gempa. Setidaknya terdapat 38 ATM BRI yang bermasalah akibat gempa Lombok. “Saat ini sedang kami perbaiki agar dapat beroperasi secara normal kembali dan besar kerugian sedang kita hitung,” ujar Bambang hari ini.

Sedangkan untuk unit kerja yang rusak parah, pihaknya sudah mengoperasikan empat Teras Keliling dan satu E Buzz agar kegiatan perbankan dapat berjalan dengan normal kembali. “Kami juga sudah menyiapkan alternate site bagi kantor yang rusak berat,” ujarnya.

Sementara Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB & NTT Eko Setyo Nugroho mengungkapkan kondisi jaringan dan layanan BNI di Bali dan Lombok dalam kondisi normal pasca gempa. Kondisi jaringan dan layanan di Lombok menurutnya juga sebagian besar normal. Perseroan akan menjalankan antisipasi business continuity plan yang siap dilakukan setiap saat.

Perseroan menyalurkan bantuan Rp200 juta untuk 44 debitur di daerah Sembalun yang terkena dampak gempa. “Dampak gempa tidak terlalu signifikan untuk bisnis debitur khususnya lahan pertanian. Bahkan dalam waktu dekat akan dilakukan panen bawang di Sembalun, Lombok,” ujar Eko saat dihubungi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6143 seconds (0.1#10.140)