Madusari Murni Indah Tawarkan Harga IPO Rp600 per Saham
A
A
A
JAKARTA - Calon emiten produsen etanol PT Madusari Murni Indah berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga perdana berkisar Rp500-600 per saham.
Direktur Utama Madusari Murni Indah, Arief Goeadibrata mengatakan perseroan menawarkan sebanyak 495,94 juta saham baru atau setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor perseroan.
"Untuk penawaran harga saham perdana berkisar dari Rp500 hingga Rp600 per lembar sahamnya," kata Arief dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Menurut dia, dari perolehan dana IPO tersebut sebagian besar atau sekitar 94,54% akan disalurkan ke entitas anak untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik dan membeli mesin baru. Saat ini perseroan telah memiliki satu pabrik di Lawang, Malang, dan berencana membangun satu pabrik di Lampung.
"Investasi pabrik di Lampung sekitar Rp550 miliar, selain dari dana IPO kami juga menggunakan kas internal dan pinjaman bank," paparnya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, sisa dari dana IPO yaitu sekitar 5,5% akan digunakan kepada entitas anak untuk pembangunan fasilitas distribusi perlengkapan berupa pembangunan gedung di daerah Jawa Timur.
Dalam aksi korporasi ini, Madusari Murni Indah menunjuk PT Sicor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Untuk masa penawaran awal IPO berlangsung pada 6-9 Agustus 2018. Perkiraan masa penawaran umum pada 23-27 Agustus dan pencatatan di BEI direncanakan pada 30 Agustus 2018.
Direktur Utama Madusari Murni Indah, Arief Goeadibrata mengatakan perseroan menawarkan sebanyak 495,94 juta saham baru atau setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor perseroan.
"Untuk penawaran harga saham perdana berkisar dari Rp500 hingga Rp600 per lembar sahamnya," kata Arief dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Menurut dia, dari perolehan dana IPO tersebut sebagian besar atau sekitar 94,54% akan disalurkan ke entitas anak untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik dan membeli mesin baru. Saat ini perseroan telah memiliki satu pabrik di Lawang, Malang, dan berencana membangun satu pabrik di Lampung.
"Investasi pabrik di Lampung sekitar Rp550 miliar, selain dari dana IPO kami juga menggunakan kas internal dan pinjaman bank," paparnya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, sisa dari dana IPO yaitu sekitar 5,5% akan digunakan kepada entitas anak untuk pembangunan fasilitas distribusi perlengkapan berupa pembangunan gedung di daerah Jawa Timur.
Dalam aksi korporasi ini, Madusari Murni Indah menunjuk PT Sicor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Untuk masa penawaran awal IPO berlangsung pada 6-9 Agustus 2018. Perkiraan masa penawaran umum pada 23-27 Agustus dan pencatatan di BEI direncanakan pada 30 Agustus 2018.
(fjo)