BPJS Ketenagakerjaan Optimis Cakupan Semesta Dicapai 2029
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pada 2029 cakupan semesta dapat dicapai. Badan ini mengemban misi melindungi jaminan sosial seluruh pekerja di Indonesia.Untuk dapat mencapai target tersebut, perlu disusun langkah-langkah strategis melalui kolaborasi efektif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar tercapai kesepakatan bersama mengenai garis besar strategi pelaksanaan sistem penyelenggaraan jaminan sosial yang memiliki dampak signifikan dari penyelenggaraan jaminan sosial bidang ketenagakerjaan terhadap tatanan sosial negara, ketahanan ekonomi nasional, pasar tenaga kerja, dan APBN.Kegiatan dengan konsep Simposium-Orkestra bertajuk “Paltform Stratejik Kebijakan Jaminan Sosial Nasional Menuju Tahun 2029” ini digagas oleh Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.Simposium selain mengajak para pemangku kepentingan, juga dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73 dan penyelenggaraan Asian Games Ke-18 tahun 2018.Simposium-Orkestra ini mengundang 400 tamu undangan, yang terdiri dari pihak internal BPJS Ketenagakerjaan dan pihak eksternal yang merupakan pemangku kepentingan dari BPJS Ketenagakerjaan, seperti Kementerian dan Lembaga Pemerintahan terkait, Konfederasi Buruh, APINDO, KADIN, dan lembaga swasta terkait.Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono, menegaskan, pihaknya akan terus mengawal dan mengawasi BPJS Ketenagakerjaan dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan agar sesuai dengan target yang ditentukan.“Khususnya untuk mencapai target 2029, kita perlu platform stratejik yang sesuai dengan kebutuhan operasional”, ujar Guntur.Dia menambahkan, semangat nasionalisme juga perlu ditumbuhkan untuk mendukung cakupan semesta di 2029 mendatang.“Harapan kami dengan terselenggaranya Simposium-Orkestra ini, semangat kebangsaan dan antusiasme para pemangku kepentingan juga tumbuh dan memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia,” papar Guntur.Simposium-Orkestra yang dilaksanakan di Djakarta Theatre, Rabu (8/8), dimeriahkan oleh persembahan musik orkestra dari komposer nasional Adie MS, dan dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.Sedangkan sebagai narasumber antara lain Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani.Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Syafri Adnan Baharuddin, berharap masukan dari para narasumber simposium bisa dimanfaatkan dengan baik oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan cakupan perlindungannya dan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi pekerja di Indonesia.“Tantangan BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun 2029 tentunya cukup menantang, mengumpulkan pemangku kepentingan dalam satu forum semacam ini untuk mendapatkan gagasan ataupun masukan harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tukas Syafri.Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, menegaskan pihaknya selalu bersikap dan berpikiran terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak, khususnya terkait dengan raihan universal coverage bagi seluruh pekerja.“Perlindungan atas jaminan sosial tentunya merupakan hak seluruh pekerja di Indonesia, tidak terkecuali pekerja informal ataupun profesi," kata Agus.Baru-baru ini BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Komite Olahraga Indonesia memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada para atlet yang berlaga pada kompetisi olahraga internasional.Agus menegaskan, hal tersebut tidak terlepas dari tujuan BPJS Ketenagakerjaan untuk mencapai Universal Coverage yang harus diraih paling lambat tahun 2029. Itu harapan kita bersama agar menjadi kenyataan.
(akn)