Kembangkan Wirausaha Pemula, Kemenkop dan UKM Beri Bantaun Modal
A
A
A
SULAWESI SELATAN - Sejumlah pelaku Wirausaha Pemula (WP) di Sulawesi Selatan antusias menyambut program pemberian bantuan dana WP dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah melalui program nawacita guna meningkatkan daya saing di pasar internasional serta untuk mewujudkan kemandirian perekonomian bangsa.
Andi Safira (18) salah satu yang menerima dana WP mengatakan, bantuan dana sebesar Rp11 juta yang diterimanya tersebut akan digunakan untuk mengembangkan usahanya dalam pengolahan kacang kentucky.
"Sehari saya biasa habis lima liter kacang. Bantuan itu akan saya gunakan menambah beli bahan-bahan, lemari es, mixer dan lain-lain," kata Andi Safira yang mempunyai usaha di Jalan Ksatria, Kelurahan Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, pada Rabu (8/8/2018), saat dikunjungi Asisten Deputi Permodalan pada Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Luhur Pradjarto beserta tim.
Penerima dana WP lainnya di Kabupaten Soppeng adalah Nurdahlia yang mempunyai usaha olahan tape dan Satyawati dengan usaha kripik pisang, masing-masing menerima dana WP Rp 11 juta. Penerima dana WP lainnya Andi Muh Syakur Sudirman, dengan usaha produksi aneka roti gorengan Alif Roti Soppeng.
Di tengah kesibukan sekolah Andi membuat kue yang dijual ke warkop-warkop. Dalam sehari keuntungan bersih Rp50 ribu.
"Dengan dana WP saya ingin menambah modal usaha dengan harapan usaha saya dapat meningkat," ujar pelajar kelas 3 SMA tersebut.
Pemanfaatan Program WP
Setelah dari Kabuparen Soppeng, Luhur Pradjarto beserta tim langsung menuju ke 'Bumi Lasinrang' Kabupaten Pinrang untuk melakukan hal yang sama, yaitu penjelasan pemanfaatan program bagi para pelaku WP.
Salah satu pelaku WP di Kabupaten Pinrang adalah Hardiyanti Rahman, dengan usaha donat hias. Dalam sehari ia bisa menjual 15 hingga 20 nampan donat.
Satu nampan isi 8 yang dijual secara online seharga Rp 25 ribu. Dana WP yang ia peroleh sebesar Rp 13 juta akan dipergunakan untuk mengembangkan usaha membeli mixer, etalase, perlengkapan kue dan lain-lain. Setelah menjalani usaha selama dua tahun, usahanya makin berkembang maka perlu tambahan modal.
"Target saya nanti sehari bisa 50 nampan kue. Insya Allah bantuan dana WP ini sangat bermanfaat untuk menambah modal usaha kami," ujar Hardiyanti.
Luhur beserta tim juga menyempatkan mampir ke usaha toko Donut Lylo di Pinrang yang dikelola Suhemi Askin beserta suami. Ia merupakan penerima dana WP tahun lalu sebesar Rp 13 juta. Kini usahanya sudah berkembang pesat. Omset per hari berkisar Rp 2 hingga 3 juta.
Sebelum menerima dana WP omsetnya cuma sekitar Rp 1 jutaan per hari. Donut yang Suhemi produksi dijual melalui daring dan langsung.
Kepada para penerima dana WP, Luhur Pradjarto berpesan, bantuan dana WP dapat memotivasi WP untuk tumbuh dan berkembang.
Dana ini semuanya untuk modal kerja, tidak boleh digunakan membayar karyawan, bayar listrik, sewa kios dan yang lainnya. Ia menambahkan, dana ini untuk meningkatkan skala usaha serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Program ini merupakan bantuan dari pemerintah, karenanya tolong manfaatkan dengan baik. Pemakaiannya harus hati-hati dan amanah," harap Luhur.
Dana hibah ini, kata Luhur, harus dilaporkan melalui aplikasi Laporan Keuangan Mikro (Lamikro) ke Dinas Koperasi dan UKM yang ditembuskan ke pusat, supaya dapat diketahui, meningkat, tetap, atau berkurang modalnya.
Laporan dilakukan tiap semester selama dua tahun. Ia berharap, bantuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk (diversivikasi produk) sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai tinggi.
Luhur minta kebersihan produk dijaga kebersihan dan higienitasnya, supaya masyarakat sehat. Kemasannya juga harus bagus dan menarik. Supaya aman, harus ada Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Untuk itu ia minta WP menghubungi Dinaskop dan UKM untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Kepada wartawan, Kepala Dinas Perdagangan, Perundustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Andi Makkaraka sangat mengapresiasi program Kemenkop dan UKM tersebut.
Menurutnya, dana itu sangat membantu masyarakat yang baru memulai usaha. "Kita akan awasi sesuai dengan peruntukannya," kata Andi.
Andi mengatakan, pihaknya akan memberikan pelatihan sehingga skill-nya bertambah. Ia juga akan bantu pemasaran dengan mencari pangsa pasar dan diikutkan ke pameran-pameran," tambahnya.
Luhur beserta tim juga mengunjungi Dapur Imha di Pinrang yang memproduksi Pie Susu. Tahun lalu Dapur Imha menerima dana WP sebesar Rp13 juta yang digunakan untuk membeli open seharga Rp 4,2 juta. Kini sehari omsetnya Rp1 jt, untung bersih Rp600 juta per hari.
Di Kota Palopo, Luhur memberikan pengarahan kepada 15 penerima WP. Acara itu juga dihadiri Asisten II Kota Palopo Taufik dan Kadiskop dan UKM Palopo Karno.
Atas nama Pemko Palopo Taufik mengatakan, dengan bantuan ini akan lebih banyak lagi usaha yang terbantu. "Kita harap pengangguran di Kota Palopo berkurang dan tingkat perekonomian meningkat," harap Taufik.
Program ini juga menunjukkan keberpihakan kepada perempuan untuk lebih mandiri. Dari 28 penerima WP, hanya 5 laki-laki.
Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah melalui program nawacita guna meningkatkan daya saing di pasar internasional serta untuk mewujudkan kemandirian perekonomian bangsa.
Andi Safira (18) salah satu yang menerima dana WP mengatakan, bantuan dana sebesar Rp11 juta yang diterimanya tersebut akan digunakan untuk mengembangkan usahanya dalam pengolahan kacang kentucky.
"Sehari saya biasa habis lima liter kacang. Bantuan itu akan saya gunakan menambah beli bahan-bahan, lemari es, mixer dan lain-lain," kata Andi Safira yang mempunyai usaha di Jalan Ksatria, Kelurahan Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, pada Rabu (8/8/2018), saat dikunjungi Asisten Deputi Permodalan pada Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Luhur Pradjarto beserta tim.
Penerima dana WP lainnya di Kabupaten Soppeng adalah Nurdahlia yang mempunyai usaha olahan tape dan Satyawati dengan usaha kripik pisang, masing-masing menerima dana WP Rp 11 juta. Penerima dana WP lainnya Andi Muh Syakur Sudirman, dengan usaha produksi aneka roti gorengan Alif Roti Soppeng.
Di tengah kesibukan sekolah Andi membuat kue yang dijual ke warkop-warkop. Dalam sehari keuntungan bersih Rp50 ribu.
"Dengan dana WP saya ingin menambah modal usaha dengan harapan usaha saya dapat meningkat," ujar pelajar kelas 3 SMA tersebut.
Pemanfaatan Program WP
Setelah dari Kabuparen Soppeng, Luhur Pradjarto beserta tim langsung menuju ke 'Bumi Lasinrang' Kabupaten Pinrang untuk melakukan hal yang sama, yaitu penjelasan pemanfaatan program bagi para pelaku WP.
Salah satu pelaku WP di Kabupaten Pinrang adalah Hardiyanti Rahman, dengan usaha donat hias. Dalam sehari ia bisa menjual 15 hingga 20 nampan donat.
Satu nampan isi 8 yang dijual secara online seharga Rp 25 ribu. Dana WP yang ia peroleh sebesar Rp 13 juta akan dipergunakan untuk mengembangkan usaha membeli mixer, etalase, perlengkapan kue dan lain-lain. Setelah menjalani usaha selama dua tahun, usahanya makin berkembang maka perlu tambahan modal.
"Target saya nanti sehari bisa 50 nampan kue. Insya Allah bantuan dana WP ini sangat bermanfaat untuk menambah modal usaha kami," ujar Hardiyanti.
Luhur beserta tim juga menyempatkan mampir ke usaha toko Donut Lylo di Pinrang yang dikelola Suhemi Askin beserta suami. Ia merupakan penerima dana WP tahun lalu sebesar Rp 13 juta. Kini usahanya sudah berkembang pesat. Omset per hari berkisar Rp 2 hingga 3 juta.
Sebelum menerima dana WP omsetnya cuma sekitar Rp 1 jutaan per hari. Donut yang Suhemi produksi dijual melalui daring dan langsung.
Kepada para penerima dana WP, Luhur Pradjarto berpesan, bantuan dana WP dapat memotivasi WP untuk tumbuh dan berkembang.
Dana ini semuanya untuk modal kerja, tidak boleh digunakan membayar karyawan, bayar listrik, sewa kios dan yang lainnya. Ia menambahkan, dana ini untuk meningkatkan skala usaha serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Program ini merupakan bantuan dari pemerintah, karenanya tolong manfaatkan dengan baik. Pemakaiannya harus hati-hati dan amanah," harap Luhur.
Dana hibah ini, kata Luhur, harus dilaporkan melalui aplikasi Laporan Keuangan Mikro (Lamikro) ke Dinas Koperasi dan UKM yang ditembuskan ke pusat, supaya dapat diketahui, meningkat, tetap, atau berkurang modalnya.
Laporan dilakukan tiap semester selama dua tahun. Ia berharap, bantuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk (diversivikasi produk) sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai tinggi.
Luhur minta kebersihan produk dijaga kebersihan dan higienitasnya, supaya masyarakat sehat. Kemasannya juga harus bagus dan menarik. Supaya aman, harus ada Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Untuk itu ia minta WP menghubungi Dinaskop dan UKM untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Kepada wartawan, Kepala Dinas Perdagangan, Perundustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Andi Makkaraka sangat mengapresiasi program Kemenkop dan UKM tersebut.
Menurutnya, dana itu sangat membantu masyarakat yang baru memulai usaha. "Kita akan awasi sesuai dengan peruntukannya," kata Andi.
Andi mengatakan, pihaknya akan memberikan pelatihan sehingga skill-nya bertambah. Ia juga akan bantu pemasaran dengan mencari pangsa pasar dan diikutkan ke pameran-pameran," tambahnya.
Luhur beserta tim juga mengunjungi Dapur Imha di Pinrang yang memproduksi Pie Susu. Tahun lalu Dapur Imha menerima dana WP sebesar Rp13 juta yang digunakan untuk membeli open seharga Rp 4,2 juta. Kini sehari omsetnya Rp1 jt, untung bersih Rp600 juta per hari.
Di Kota Palopo, Luhur memberikan pengarahan kepada 15 penerima WP. Acara itu juga dihadiri Asisten II Kota Palopo Taufik dan Kadiskop dan UKM Palopo Karno.
Atas nama Pemko Palopo Taufik mengatakan, dengan bantuan ini akan lebih banyak lagi usaha yang terbantu. "Kita harap pengangguran di Kota Palopo berkurang dan tingkat perekonomian meningkat," harap Taufik.
Program ini juga menunjukkan keberpihakan kepada perempuan untuk lebih mandiri. Dari 28 penerima WP, hanya 5 laki-laki.
(akn)