BRI Perluas Inklusi Keuangan ke Pelosok Negeri
A
A
A
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan guna memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
Jaringan unit kerja BRI mampu menjangkau masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). BRI berkomitmen untuk secara kontinu mendekatkan akses keuangan di wilayah 3T.
Selain melalui Agen BRILink, BRI dalam meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia dengan melakukan sinergi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sinergi bisnis yang dilakukan BRI dan BPD dapat meningkatkan daya saing BPD sehingga mampu menjadi lokomotif pembangunan di tingkat regional.
Direktur Utama BRI Suprajarto menuturkan, kerja sama BRI dengan BPD dari sisi operasional bisa berupa kerja sama dalam produk perbankan yang siap menunjang kelancaran operasional BPD di antaranya penyediaan Cash Ma nagement System (CMS), jaringan e-Channel sebanyak 329,654 unit, dan jaringan kantor yang tersebar sebanyak 10,646 unit kerja.
Dalam pengelolaan aset, BPD dapat berkolaborasi dengan BRI sebagai salah satu Primary Dealer untuk memenuhi kebutuhan transaksi Surat Berharga Negara. Selain itu, bagi BPD yang telah menjadi bank devisa BRI dan BPD dapat berkolaborasi dalam pengelolaan transaksi valas dan bisnis internasional dengan memanfaatkan jaringan bank koresponden yang dimiliki BRI.
BRI juga siap membantu BPD untuk dapat memanfaatkan pengelolaan persiapan dana pensiun (dapen) karyawan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta membantu BPD untuk meluncurkan kartu kredit dan uang elektronik melalui kerja sama co-branding.
Kerja sama ini mampu mendorong BPD mengembangkan potensi bisnis dan layanan perbankan menuju arah yang lebih kompetitif serta pada ujungnya dapat men ci p takan pendalaman pasar finansial di Indo - nesia (financial market depening). Saat ini total volume transaksi Repo BRI dan seluruh bank sepanjang tahun 2017 mencapai Rp55,56 triliun.
Adapun BRI telah melakukan penandatanganan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) dengan 59 bank pelaku pasar karena 26 bank adalah BPD yang telah menjalin kerja sama aktif dan sinergis dalam pemenuhan likuiditas melalui transaksi Repo/Reverse Repo, Pasar Uang Antar Bank (PUAB), maupun melalui Rekening Antar Bank Passiva dan Rekening Antar Bank Aktiva.
Sementara total volume transaksi Repo/Reverse Repo antara BRI dan BPD seluruh Indonesia mencapai total Rp8.56 triliun sepanjang tahun 2017. BRI sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia memandang perlunya sinergi kuat antara BRI dan BPD sebagai suatu upaya meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Hingga pertengahan 2018, BRI telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa BPD di antaranya BPD Lampung, BPD Jateng, dan BPD Papua.
Ke depan, BRI akan terus menjajaki kemungkinan serta membuka peluang menjadi mitra strategis bagi berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai upaya penguat an sistem perbankan serta perluasan inklusi dan literasi keuangan. Perseroan juga menggandeng perusahaan penyedia uang elektronik yang memiliki jaringan layanan telekomunikasi terluas di Tanah Air.
Melalui kerja sama ini, masyarakat akan semakin dimudahkan dalam melakukan pembayaran tagihan (listrik, air, dan internet) dan e-government secara digital hanya melalui telepon genggam. Melalui kerja sama ini, channel pembayaran untuk tagihan pihak ketiga yang telah bekerja sama dengan BRI akan semakin luas menjangkau masyarakat.
Dengan begitu, perseroan pun meyakini kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kerja sama ini sejalan dengan komitmen BRI untuk menjadi pelopor dalam menginisiasi metode layanan keuangan yang beragam dan memenuhi preferensi nasabah dalam bertransaksi.
Diharapkan komitmen perusahaan dalam mendukungak selerasi keuangan inklusi di Indonesia yang ditargetkan bisa mencapai 75% pada 2019 sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dapat terwujud. Ke depan, perseroan terus berkomitmen menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri yang belum tersentuh layanan perbankan sebagai salah satu fokus target utama.
Jaringan unit kerja BRI mampu menjangkau masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). BRI berkomitmen untuk secara kontinu mendekatkan akses keuangan di wilayah 3T.
Selain melalui Agen BRILink, BRI dalam meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia dengan melakukan sinergi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sinergi bisnis yang dilakukan BRI dan BPD dapat meningkatkan daya saing BPD sehingga mampu menjadi lokomotif pembangunan di tingkat regional.
Direktur Utama BRI Suprajarto menuturkan, kerja sama BRI dengan BPD dari sisi operasional bisa berupa kerja sama dalam produk perbankan yang siap menunjang kelancaran operasional BPD di antaranya penyediaan Cash Ma nagement System (CMS), jaringan e-Channel sebanyak 329,654 unit, dan jaringan kantor yang tersebar sebanyak 10,646 unit kerja.
Dalam pengelolaan aset, BPD dapat berkolaborasi dengan BRI sebagai salah satu Primary Dealer untuk memenuhi kebutuhan transaksi Surat Berharga Negara. Selain itu, bagi BPD yang telah menjadi bank devisa BRI dan BPD dapat berkolaborasi dalam pengelolaan transaksi valas dan bisnis internasional dengan memanfaatkan jaringan bank koresponden yang dimiliki BRI.
BRI juga siap membantu BPD untuk dapat memanfaatkan pengelolaan persiapan dana pensiun (dapen) karyawan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta membantu BPD untuk meluncurkan kartu kredit dan uang elektronik melalui kerja sama co-branding.
Kerja sama ini mampu mendorong BPD mengembangkan potensi bisnis dan layanan perbankan menuju arah yang lebih kompetitif serta pada ujungnya dapat men ci p takan pendalaman pasar finansial di Indo - nesia (financial market depening). Saat ini total volume transaksi Repo BRI dan seluruh bank sepanjang tahun 2017 mencapai Rp55,56 triliun.
Adapun BRI telah melakukan penandatanganan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) dengan 59 bank pelaku pasar karena 26 bank adalah BPD yang telah menjalin kerja sama aktif dan sinergis dalam pemenuhan likuiditas melalui transaksi Repo/Reverse Repo, Pasar Uang Antar Bank (PUAB), maupun melalui Rekening Antar Bank Passiva dan Rekening Antar Bank Aktiva.
Sementara total volume transaksi Repo/Reverse Repo antara BRI dan BPD seluruh Indonesia mencapai total Rp8.56 triliun sepanjang tahun 2017. BRI sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia memandang perlunya sinergi kuat antara BRI dan BPD sebagai suatu upaya meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Hingga pertengahan 2018, BRI telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa BPD di antaranya BPD Lampung, BPD Jateng, dan BPD Papua.
Ke depan, BRI akan terus menjajaki kemungkinan serta membuka peluang menjadi mitra strategis bagi berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai upaya penguat an sistem perbankan serta perluasan inklusi dan literasi keuangan. Perseroan juga menggandeng perusahaan penyedia uang elektronik yang memiliki jaringan layanan telekomunikasi terluas di Tanah Air.
Melalui kerja sama ini, masyarakat akan semakin dimudahkan dalam melakukan pembayaran tagihan (listrik, air, dan internet) dan e-government secara digital hanya melalui telepon genggam. Melalui kerja sama ini, channel pembayaran untuk tagihan pihak ketiga yang telah bekerja sama dengan BRI akan semakin luas menjangkau masyarakat.
Dengan begitu, perseroan pun meyakini kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kerja sama ini sejalan dengan komitmen BRI untuk menjadi pelopor dalam menginisiasi metode layanan keuangan yang beragam dan memenuhi preferensi nasabah dalam bertransaksi.
Diharapkan komitmen perusahaan dalam mendukungak selerasi keuangan inklusi di Indonesia yang ditargetkan bisa mencapai 75% pada 2019 sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dapat terwujud. Ke depan, perseroan terus berkomitmen menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri yang belum tersentuh layanan perbankan sebagai salah satu fokus target utama.
(don)