Melayani Setulus Hati, Transaksi Mencapai Rp20 M/Bulan

Senin, 20 Agustus 2018 - 08:27 WIB
Melayani Setulus Hati,...
Melayani Setulus Hati, Transaksi Mencapai Rp20 M/Bulan
A A A
TALAUD - Klorus Pido, 39, serius menghitung uang. Setelah jumlahnya tepat, uang tersebut diserahkan kepada Pilipus Tamaroda. Setelah uang berpindah tangan, ganti Pilipus yang menghitung uang tersebut. “Jumlahnya pas,” kata Pilipus, Selasa (7/8/2018) siang sekitar pukul 12.00 Wita.

Pido merupakan agen Brilink di Jago Travel di Kota Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Sementara Pilipus adalah salah seorang nasabahnya. Pilipus mengambil uang untuk biaya keperluan sehari-hari.

Tak berselang lama, pelanggan lainnya datang. Kali ini ia datang untuk menyetorkan uang. Otje, perempuan itu, menyetorkan uang hasil berdagangnya hari itu. Tak lebih dari dua menit, transaksi selesai dan ia kembali ke pasar.

Tak hanya membuka fasilitas Brilink, kios Pido juga melayani pembelian pulsa ponsel elektrik, pulsa listrik hingga tiket pesawat. Setiap Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.00-22.00 Wita, Pido membuka kios Brilink miliknya. Sedangkan Minggu buka dua kali. Pagi pukul 07.00-08.00 Wita, dan sore pukul 16.00-22.00 Wita. Tidak ada hari libur. Semua demi melayani pelanggan.
Selama jangka waktu tersebut, ada saja pelanggan yang datang. Entah mengambil maupun transfer uang. Keramahan selalu terpancar di muka Pido. Tidak ada kelelahan terlihat dari raut mukannya. “Terbaik dan setulus hati. Itu motto saya dalam melayani pelanggan,” katanya.
Empat tahun lalu, Pido hanya menjual pulsa listrik. Karena pelanggannya banyak, setiap hari ia datang ke BRI untuk menyetorkan uang hasil penjualannya. Oleh BRI, Pido kemudian ditawari untuk membuka agen Brilink. Tujuannya agar tidak setiap hari datang ke kantor BRI karena memakan waktu yang tidak sedikit.

Tertarik dengan tawaran tersebut, Pido akhirnya membuka kios Brilink, yang ia bangun di depan rumah. Berhasil. Banyak nasabah datang. Letak kios yang bersebelahan dengan pasar membuat banyak pedagang datang ke kios Pido.Cepat dan mudah. Itulah yang membuat agen Brilink banyak diserbu nasabah. Hanya butuh waktu rata-rata 2-5 menit, transaksi selesai tanpa harus mengantre.
Bandingkan dengan jika nasabah harus ke kantor BRI. Mereka butuh waktu lama untuk bertransaksi karena harus antre panjang. Waktunya pun terbatas, yakni buka jam kantor. Sabtu dan Minggu libur. Begitu juga jika mau mengambil uang di ATM. Harus antre lama. Sekali antrean bisa 10 orang.

Efisiennya waktu inilah yang membuat nasabah lebih memilih Brilink untuk bertransaksi. Selain itu, nasabah tidak perlu berpakaian bersih dan rapi. Waktu juga menjadi pertimbangan. Dengan buka dari pagi hingga malam hari, nasabah sangat dimudahkan. Mereka bisa datang kapan saja.

“Bahkan sebelum buka pun, ketika nasabah datang misalnya jam 07.00 Wita, tetap saya layani. Begitu juga meski di atas pukul 22.00 Wita, jika masih ada nasabah yang datang ya dilayani,” imbuh Pido.

Sekarang ini di kios Brilink miliknya, Pido mampu melayani rata-rata 300 transaksi. Itu kalau hari kerja. Di Sabtu dan Minggu, terdapat hingga 100 transaksi. Jika dirata-rata setiap bulan, transaksi mencapai Rp20 miliar. Jumlah yang tentu saja sangat besar,

Bahkan saat ramai dalam sehari pernah terjadi transaksi hingga Rp1,9 miliar. Mayoritas para nasabah transfer uang. Namun banyak juga yang menarik uang menyimpan uang.

Di Kecamatan Melonguane saat ini ada 19 agen Brilink. Transaksi di kios Brilink milik Pido ini terbesar di area Kanwil BRI Manado. Hal ini pula yang membuat Pido, Desember 2017, bertepatan dengan HUT BRI diundang ke Jakarta bersama agen Brilink dari seluruh Indonesia. “Saya dan satu agen Brilink dari Poso mewakili BRI Manado diundang ke Jakarta,” tuturnya.

Satu yang menjadi kendala selama ini adalah masalah jaringan telepon seluler. Menjadi salah satu kepulauan terluar di Indonesia, jaringan telepon di Talaud masih sering tersendat. Jika sudah terjadi gangguan jaringan, Pido harus melakukan transaksi secara manual. “Yang penting nasabah tetap bisa terlayani,” ungkapnya.

Kemudahan transaksi karena keberadaan Brilink ini di-amini Pilipus. Ia bisa datang kapan saja tanpa harus antre lama. Kepala sekolah di SMPN 3 Melonguane ini sudah dua tahun ini menjadi nasabah tetap di Brilink milik Pido. Setiap minggu 2-3 kali ia datang. Apakah itu untuk transfer uang untuk anaknya yang kuliah di Manado maupun mengambil uang.
Selain menjadi kepala sekolah, Pilipus juga berkebun pala, cengkih, dan kopra. Uang hasil berkebun ini digunakan untuk menopang biaya kuliah anaknya. Ketika harga komunitas tersebut anjlok, Pilipus merasakan betul dampaknya. Namun ia tetap bersemangat menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. (Puguh Hariyanto)
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0594 seconds (0.1#10.140)