Dorong Industri 4.0, Pemerintah Fokus Pembangunan SDM
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 akan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, di mana salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM agar mampu menghadapi revolusi industri generasi keempat.
"APBN 2019 akan difokuskan pada pembangunan SDM, seperti melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Langkah strategis ini guna mendorong terciptanya inovasi untuk industri 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Airlangga menjelaskan, peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas karena dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri nasional. Adapun, lima sektor manufaktur yang tengah dikembangkan adalah industri makanan dan minuman, automotif, elektronika, kimia serta tekstil dan pakaian.
"Sektor-sektor ini memiliki potensi dan keunggulan komparatif serta berkontribusi 60% terhadap PDB," tuturnya.
Program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, akan ditingkatkan kapasitasnya hingga dua kali lipat. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan jangkauan, diharapkan program vokasi tersebut mampu menyentuh berbagai lini masyarakat dan di seluruh daerah di Indonesia.
Karena itu, Kemenperin mengusulkan tambahan anggaran pada tahun 2019 kepada DPR sebesar Rp2,57 triliun. Anggaran itu guna mengimplementasikan agenda nasional sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi memasuki revolusi industri keempat.
"Program yang akan kami laksanakan, antara lain pengembangan lima sektor industri prioritas yang ditetapkan Making Indonesia 4.0, peningkatan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta kegiatan Santripreneur dan penumbuhan wirausaha industri baru," jelasnya.
Hingga tahap keenam peluncuran program pendidikan vokasi tersebut, Kemenperin mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK.
"APBN 2019 akan difokuskan pada pembangunan SDM, seperti melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Langkah strategis ini guna mendorong terciptanya inovasi untuk industri 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Airlangga menjelaskan, peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas karena dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri nasional. Adapun, lima sektor manufaktur yang tengah dikembangkan adalah industri makanan dan minuman, automotif, elektronika, kimia serta tekstil dan pakaian.
"Sektor-sektor ini memiliki potensi dan keunggulan komparatif serta berkontribusi 60% terhadap PDB," tuturnya.
Program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, akan ditingkatkan kapasitasnya hingga dua kali lipat. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan jangkauan, diharapkan program vokasi tersebut mampu menyentuh berbagai lini masyarakat dan di seluruh daerah di Indonesia.
Karena itu, Kemenperin mengusulkan tambahan anggaran pada tahun 2019 kepada DPR sebesar Rp2,57 triliun. Anggaran itu guna mengimplementasikan agenda nasional sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi memasuki revolusi industri keempat.
"Program yang akan kami laksanakan, antara lain pengembangan lima sektor industri prioritas yang ditetapkan Making Indonesia 4.0, peningkatan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta kegiatan Santripreneur dan penumbuhan wirausaha industri baru," jelasnya.
Hingga tahap keenam peluncuran program pendidikan vokasi tersebut, Kemenperin mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK.
(fjo)